Senin 17 Aug 2020 14:57 WIB

Ketahanan pangan di Babel jadi perhatian Pemerintah Pusat

Pemeriintah pusat dukung kebijakan Pemprov Babel memanfaatkan pangan lokal

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman usai Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 mengatakan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan salah satu provinsi yang menjadi perhatian pemerintah pusat, karena upaya Pemprov. Babel cukup serius untuk meningkatkan ketahanan pangan di Babel.
Foto: Pemprov Babel
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman usai Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 mengatakan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan salah satu provinsi yang menjadi perhatian pemerintah pusat, karena upaya Pemprov. Babel cukup serius untuk meningkatkan ketahanan pangan di Babel.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman usai Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 mengatakan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan salah satu provinsi yang menjadi perhatian pemerintah pusat, karena upaya Pemprov. Babel cukup serius untuk meningkatkan ketahanan pangan di Babel.

Menurutnya, pemerintah pusat sangat mendukung kebijakan pemprov dalam memanfaatkan potensi yang ada untuk menjaga ketahanan pangan di Babel dengan meningkatkan produksi bahan pangan, terutama beras. 

Babel saat ini baru mampu 35 persen mencukupi beras di daerah, selebihnya beras didatangkan dari luar daerah."Ketahanan pangan kita ini, kita telah berbuat sebagaimana mestinya. Pak menteri pertanian ketika berkunjung ke sini mengatakan bahwa, kita merupakan 17 provinsi yang jadi perhatian pemerintah pusat, berkenaan kemandirian pangan. Mengingat pangan kita ini, khususnya beras, baru tersuplai 35 persen. Ini sudah meningkat bila dibandingkan tahun 2017 yang hanya mampu menghasilkan beras 17 persen. Kita tingkatkan terus," ungkap Gubernur Erzaldi.

Pemerintah pusat akan membantu Pemprov. Babel dalam pemanfaatan lahan persawahan seluas 30 ribu hektar untuk peningkatan produksi beras, sehingga Babel dapat menjadi provinsi swasembada beras di masa mendatang. 

Gubernur Erzaldi menjelaskan, kemandirian pangan di Babel bukan hanya tergantung dengan beras saja, akan tetapi ada komoditi lainnya, seperti, tepung tapioka, perikanan, sehingga lahan cadangan yang ada akan dimanfaatkan untuk komoditi tersebut. 

"Kita mendorong investasi untuk tambak udang vaname dan pengolahan ikan. Tahun ini ada investasi dari swasta yang bergerak terhadap pengolahan ikan, sehingga ke depan Babel mampu ekspor komoditi tersebut dari provinsi ini," ungkapnya.

Dalam penjelasannya, mulai saat ini Pemprov. Babel akan mulai perbaikan ekonomi, yang menurun akibat Covid-19 yang melanda dunia, termasuk di Babel. 

"Dalam waktu dekat ini akan diekspor sebanyak enam kontainer lidi nipa dan cangkang kelapa sawit dan tandan sawit. Untuk itu, kita sedang berbenah termasuk Pelabuhan Pangkal Balam serta pelabuhan ada di Babel itu, supaya ekspor komoditi yang ada menjadi lancar," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement