Senin 17 Aug 2020 15:44 WIB

PT KAI Purwokerto Kehilangan Pendapatan Cukup Besar

Di wilayah Daop 5, ada lima KA penumpang yang sudah beroperasi tiap hari.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Perjalanan kereta api.
Foto: Yusuf Assidiq.
Perjalanan kereta api.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Sejak wabah Covid 19 berlangsung Maret 2020, PT KAI Daop 5 Purwokerto, Jawa Tengah, dipastikan telah kehilangan potensi pendapatan cukup besar.  Manajer Angkutan Penumpang Daop 5 Purwokerto, Adityadarna, menyebutkan sejak wabah Covid 19 berlangsung, tercatat lebih dari tiga bulan KA penumpang dihentikan.

''Baru sekitar dua bulan ini, ada KA penumpang yang dioperasikan. Itupun baru sebagian kecil,'' jelasnya. Menurut dia, jika dihitung seluruhnya, potensi pendapatan yang hilang bagi Daop 5 mencapai puluhan miliar rupiah.

Hal ini karena rata-rata pendapatan PT KAI dari angkutan penumpang, berkisar Rp 1,2 miliar hingga Rp 1,5 miliar per hari. Saat ini, kata Adityadarna, beberapa KA penumpang sudah mulai beroperasi.

Di wilayah Daop 5, ada sebanyak lima KA penumpang yang sudah beroperasi tiap hari, dan beberapa KA penumpang lain yang hanya dioperasikan pada akhir pekan dan hari-hari tertentu.

Namun dia menyebutkan, pendapatan yang diperoleh dari pengoperasian beberapa KA tersebut masih jauh dari kondisi normal. Terlebih, tingkat okupansi  maksimal penumpang yang diizinkan hanya sebanyak 70 persen dari kapasitas tempat duduk.

Itupun tidak selalu kursi yang 70 persen itu terisi seluruhnya. Kalau dirata-rata, hanya sekitar 50 persen dari kapasitas penumpang yang diizinkan. ''Dalam kondisi normal, jumlah penumpang KA yang naik dari stasiun wilayah Daop 5 bisa mencapai 9-12 ribu per hari. Namun dalam kondisi wabah seperti sekarang, paling hanya sekitar 2 ribu-3 ribu penumpang per hari,'' katanya.

Vice Presiden PT KAI Daop 5 Purwokerto Agus Setiyono, menyebutkan untuk mengatasi kondisi ini, pihaknya telah melakukan berbagai langkah efisiensi. ''Wabah covid memang cobaan bagi kita semua. Tapi kita optimistis, kondisi ini pada saatnya akan berakhir dan kondisi akan kembali pulih seperti semula,'' katanya.

Dalam kondisi ini, pihaknya berupaya agar angkutan KA barang bisa terus ditingkatkan. ''Alhamdulillah, volume angkutan barang sejak wabah covid berlangsung terus mengalami peningkatan. Melalui pengembangan unit usaha Rail Ekspress, barang yang tadinya jarang dikirim dengan KA, justru mengalami peningkatan signifikan,'' jelasnya.

Hal tersebut dibenarkan Manajer Angkutan Barang PT KAI Daop 5 Aris Munandar. Ia menyatakan, seperti produk sangkar burung yang biasanya hanya dikirim per satuan, beberapa kali dikirim dari Stasiun Gombong ke Jakarta dengan bobot sampai 20 ton.

''Demikian juga dengan barang-barang lain. Banyak barang yang tadinya tidak dikirim dengan KA, sekarang justru dengan menggunakan KA,'' katanya.

Selama ini, imbuh dia, Daop 5 sudah rutin melayani jasa pengiriman BBM dan semen dari stasiun Cilacap ke beberapa kota lain di Jateng dan Yogyakarta. Selama wabah covid, frekuensi pengirim BBM sempat mengalami penurunan. ''Namun sekarang sudah normal lagi,'' katanya.

Terkait dengan pengiriman barang ini, Aris menyatakan, dalam rangka memeringati HUT ke 75 RI, PT KAI memberikan diskon tarif sebesar 17 persen untuk tarif pengiriman barang. ''Diskon ini diberikan tanpa dikenakan minimum berat angkutan,'' jelasnya.

Sedangkan kota-kota yang terjangkau rail express, meliputi hampir semua kota di Jawa. Antara lain seperti ke Jakarta,  Bandung,  Yogyakarta, Surabaya, Malang, Banyuwangi, dan kota-kota lain yang terjangkau angkutan KA. ''Dengan menggunakan Rail Express, barang yang dikirim dipastikan sampai hanya dalam waktu sehari,'' ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement