Senin 17 Aug 2020 16:36 WIB

Anies: Kepahlawanan Kembali Muncul di 75 Tahun Indonesia

Anies sebut kepahlawanan pada tenaga medis sebagai benteng terakhir lawan pandemi.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Foto: Republika/Havid Al Vizki
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut usia 75 tahun bagi Indonesia seperti saat ini adalah saat kepahlawanan kembali bermunculan di tengah masyarakat. Ia menyebut kepahlawanan itu ada pada mereka yang berjuang menghadapi pandemi Covid-19.

"Kita semua saksikan ribuan dokter, perawat, seluruh tenaga medis tanpa ragu menempatkan dirinya sebagai benteng terakhir melawan pandemi," ucap Anies di Balai Kota Jakarta, Senin (17/8).

Baca Juga

Bahkan, lanjut Anies, sebagian di antaranya meninggalkan keluarganya untuk selamanya, gugur dalam perjuangan menyelamatkan saudara-saudara sebangsa dari Covid-19. "Semoga insyaAllah, Allah akan syahidkan mereka," ucapnya.

Usia 75 tahun Indonesia ini juga, kata Anies, adalah ajang perjuangan dan kebersamaan. Ini dilakukan mulai dari ribuan petugas di lapangan untuk memastikan mereka yang terkena dampak wabah Covid-19 mendapatkan bantuan, para petugas yang memastikan pelayanan masyarakat tetap berjalan dan guru-guru yang terus menyemangati dan menginspirasi siswa dari kejauhan.

Kemudian, para pengusaha kecil dan menengah yang berusaha bertahan terus demi memberi penghidupan para karyawannya. Juga, para ilmuwan yang bekerja mencari solusi menghadapi wabah dan memberi panduan bagi para pengambil kebijakan hingga aparat polisi dan tentara yang memastikan hadirnya rasa aman.

Saat inilah, ucap Anies, saat krusial untuk melakukan langkah-langkah yang penting dan benar dalam mengatasi tantangan, serta mengesampingkan hal-hal yang dapat mengganggu keberhasilan perjuangan. "Inilah saatnya kita mengutamakan keselamatan dan kewaspadaan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan bukan percaya pada kabar bualan, saatnya kita sadar bahwa setiap tindakan kita dapat mempengaruhi keselamatan bersama. Inilah saatnya kita bersatu, saling menjaga, saling mengingatkan, saling menguatkan dan mengingat bahwa tanggung jawab manusia adalah berikhtiar sekuat tenaga, lalu bermunajat pada Allah SWT agar dikuncikan dengan takdirnya, " tambahnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement