REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Depok merilis data perkembangan kasus Covid-19 pada Senin (17/8). Terjadi lonjakan pasien terkonfirmasi positif yakni bertambah 46 orang. Total menjadi 1.670 orang. Sedangkan kasus konfirmasi aktif sebanyak 463 orang atau 27,72 persen.
Kasus positif tidak diimbangi pasien sembuh yang tidak ada penambahan yakni jumlah totalnya tetap 1.150 orang atau 68,86 persen dari seluruh kasus konfirmasi positif yang ada.
Kemudian, untuk suspek aktif atau probable yang selesai dipantau hari ini tersisa 464 orang. Kemudian, kasus kontak erat aktif tinggal 616 orang. Selanjutnya, pasien yang meninggal tidak bertambah tetap 57 orang atau 3,41 persen.
"Penyebaran virus Corona (Covid-19) masih berlangsung masif. Untuk itu saya meminta kepada masyarakat Depok untuk menerapkan personal lockdown," ujar Wali Kota Depok Mohammad Idris di Balai Kota Depok, Senin (17/8).
Dia mengutarakan, penerapan personal lockdown, caranya, dengan memproteksi diri sendiri dengan selalu menggunakan masker, menjaga jarak fisik, mencuci tangan memakai sabun, atau hand sanitizer dan menghindari keramaian. "Jadikan hal tersebut menjadi kebutuhan dan kebiasaan baru bagi setiap personal di masa pandemi Covid-19," terang Idris.
Menurut Idris, sebesar 60 persen kasus peningkatan Covid-19 yang terjadi di Kota Depok dan Jakarta, Bogor, Tanggerang, Bekasi (Jabotabek) disebabkan oleh pergerakan orang. Untuk itu, selain program pencegahan penanganan yang dijalankan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, dalam situasi ini dibutuhkan peran serta dari masyarakat.
"Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan, mari kita merdeka dari pandemi Covid-19 dengan gerakan 3M yakni masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan," ujarnya.