Senin 17 Aug 2020 22:38 WIB

JakCloth Kian Konsisten Gelar Bazar Online

JakCloth sebelumnya selalu menggelar bazar secara 'offline'.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
Bazar baju terbesar yang hadir setiap tahun, JakCloth, kini kian konsisten untuk beralih ke online (Foto: ilustrasi JakCloth)
Foto: Prayogi/Republika
Bazar baju terbesar yang hadir setiap tahun, JakCloth, kini kian konsisten untuk beralih ke online (Foto: ilustrasi JakCloth)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bazar baju terbesar yang hadir setiap tahun, JakCloth, kini kian konsisten untuk beralih ke online, terlebih di tengah pandemi yang belum berakhir. Padahal, dulunya JakCloth adalah bazar baju terbesar yang digelar secara offline, dan bisa meraup penghasilan besar.

“Kita masuk di masa-masa crowd itu jadi masalah. Biasanya kita selling arahkan crowd, semakin ramai semakin banyak yang beli, dan sekarang JakCloth harus melek teknologi karena yang beli rata-rata anak muda,” ujar Pendiri Jakcloth, Ucok Nasution, dalam talkshow ‘Find Your New Spirit During a Pandemic’ Tokopedia Play Fest, Senin (17/8).

Baca Juga

Aturan social distancing dan khawatir penyebaran corona, maka masyarakat harus menghindari keramaian sehingga tentu gelaran JakCloth ditiadakan tahun ini. Bazar kemudian dialihkan menjadi online, dimana JakCloth bekerja sama dengan Tokopedia.

Sudah dua kali kerja sama dijalankan dan masih ada dua kali lagi bazar online JakCloth X Tokopedia, yang akan dilakukan tahun ini. Hal yang mengejutkan, penghasilan justru lebih besar 2-5 kali lipat dari penjualan offline biasa, antusias masyarakat juga lebih besar.

“Sudah dua kali pelaksanaan bazar online di Tokopedia dengan sekitar 200 brand yang ikut serta, dan customer pun nggak kalah seru. Pertama itu pas Ramadhan, dan kedua pas jelang Hari Kemerdekaan RI ini. Hasilnya kita alhamdulillah penjualan online meningkat 2-5 kali,” papar Ucok.

Bazar offline yang harusnya digelar di 28 kota tahun ini, baru dijalankan di dua kota saja, padahal sudah ada 500 lebih brand yang menjadi anggota JakCloth. Ada yang masih berjualan online selama pandemi, tapi ada juga yang terpaksa merumahkan para karyawannya, sehingga mencetuskan kolaborasi ini untuk membantu UMKM.

Lalu dari segi pembeli, para brand anggota JakCloth ini memang sudah harus melek teknologi, pasalnya pembeli mereka adalah anak-anak muda yang hidupnya kebanyakan memegang gadget. Akhirnya, semua pun mulai belajar untuk masuk dan memahami berjualan secara online.

“Dari sisi online memang lebih tinggi penghasilannya. Jadi ke depannya lebih enak karena platform jadi banyak, offline tetap tur lalu online juga harus bertambah series. Tahun ini kan empat series, siapa tahu tahun depan bisa sampai 10 series,” kata Ucok lagi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement