REPUBLIKA.CO.ID, HALMAHERA -- Mencerdaskan kehidupan bangsa yang menjadi komitmen Laznas BMH dan Dai Tangguh tidak saja melalui beragam kegiatan dakwah, namun juga nafas kebangsaan. Seperti saat bangsa Indonesia merayakan Hari Kemerdekaannya, Dai Tangguh BMH pun mengajak suku terasing binaannya, yakni Suku Togutil mengikuti upacara bendera.
"Kita sama-sama ketahui bahwa nasionalisme adalah bagian dari nilai penting dalam membangun bangsa dan negara. Oleh karena itu, kami bersama BMH mengajak warga suku terasing, Suku Togutil menggelar upacara bendera di Hari Ulang Tahun Indonesia yang ke 75 ini," terang dai tangguh BMH di Maluku Utara, Ustadz Nur Hadi, Senin (17/8).
Pada kesempatan ini penyelenggaraan berjalan lebih baik, karena setiap HUT RI agenda serupa selalu digelar bersama Suku Togutil.
"Melalui momentum upacara bendera ini, kami ingin masyarakat suku mengenal bahwa mereka berada di Indonesia. Jadi, melalui momentum upacara ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta Suku Togutil dan masyarakat pedalaman Halmahera terhadap Negara Republik Indonesia," jelasnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Menariknya, pada tahun ini upacara didukung oleh aparat Desa Woda di Kecamatan Oba, Tidore Kepulauan, Halmahera, Maluku Utara.
Sekretaris Desa Woda, Adnan Usman mengapresiasi tinggi gelaran tahunan ini.
"Kegiatan ini sangat luar biasa dan saya sangat antusias mewakili masyarakat Desa Woda. Kami sangat berterima kasih BMH dan Hidayatullah sudah datang jauh-jauh sebagai pelopor penggerak suksesnya kegiatan ini, pembinaan mengenalkan NKRI kepada masyarakat primitif. Harapan kami, semoga kegiatan ini berjalan setiap tahun dan pembinaan masyarakat Togutil terus berjalan," pungkasnya.