Selasa 18 Aug 2020 07:30 WIB

Meski Diancam Trump, TikTok Bermitra dengan United Masters

Gandeng United Masters, kreator TikTok bisa distribusikan musik ke platform streaming

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Presiden AS Donald Trump terlihat di pos aplikasi TikTok di sebuah bangku di Shanghai, Cina, 03 Agustus 2020. Menurut laporan media, Microsoft sedang dalam pembicaraan untuk membeli operasi AS dari aplikasi video pendek TikTok milik Cina yang milik orang China perusahaan Bytedance. Perkembangan ini terjadi ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan dia ingin melarang Tiktok, aplikasi yang sangat populer di kalangan anak muda dan dikatakan menghitung sekitar satu miliar pengguna di seluruh dunia, termasuk sekitar 100 juta di AS. Sekretaris Negara AS Mike Pompeo mengatakan bahwa AS Presiden Donald Trump akan menindak aplikasi perangkat lunak Cina seperti TikTok Bytedance dalam beberapa hari mendatang.
Foto: EPA-EFE/ALEX PLAVEVSKI
Presiden AS Donald Trump terlihat di pos aplikasi TikTok di sebuah bangku di Shanghai, Cina, 03 Agustus 2020. Menurut laporan media, Microsoft sedang dalam pembicaraan untuk membeli operasi AS dari aplikasi video pendek TikTok milik Cina yang milik orang China perusahaan Bytedance. Perkembangan ini terjadi ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan dia ingin melarang Tiktok, aplikasi yang sangat populer di kalangan anak muda dan dikatakan menghitung sekitar satu miliar pengguna di seluruh dunia, termasuk sekitar 100 juta di AS. Sekretaris Negara AS Mike Pompeo mengatakan bahwa AS Presiden Donald Trump akan menindak aplikasi perangkat lunak Cina seperti TikTok Bytedance dalam beberapa hari mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES – Aplikasi video musik singkat TikTok telah meneken kerjasama dengan perusahaan distribusi asal Amerika Serikat (AS) United Masters. Kesepakatan ini memungkinkan para kreator di TikTok mendistribusikan musik mereka secara langsung ke platform streaming seperti Spotify dan Apple Music.

Langkah tersebut dilakukan beberapa hari setelah Presiden Donald Trump memerintahkan perusahaan induk TikTok, Beijing ByteDance Technology, melepaskan operasional aplikasi di AS dalam waktu 90 hari. Trump terus meningkatkan tekanan pada perusahaan asal China tersebut atas kekhawatiran tentang keamanan data pribadi yang ditanganinya.

Laman Reuters pada Selasa (18/8) melaporkan bahwa Microsoft Corp (MSFT.O) sedang melakukan diskusi dengan ByteDance untuk mengambil alih operasional TikTok di Amerika Utara, Australia dan Selandia Baru.

Sebelumnya, Trump telah mengancam pemilik aplikasi TikTok, ByteDance untuk melepas seluruh operasional TikTok di AS dalam waktu 90 hari ke depan. Apabila tidak, maka TikTok harus angkat kaki dari negeri Paman Sam tersebut.

“Ada bukti terpercaya yang meyakinkan saya bahwa ByteDance mengancam dan mengganggu keamanan nasional di AS,” kata Trump.

Instruksi Trump yang terbaru memerintahkan pejabat AS untuk memeriksa pembukuan dan sistem informasi TikTok maupun ByteDance, untuk memastikan keamanan data pribadi selama diskusi jual-beli berlangsung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement