REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Produksi beras yang dicapai Kabupaten Indramayu merupakan yang tertinggi di Indonesia. Meski demikian, masih ada sejumlah kendala yang dihadapi para petani di daerah tersebut.
Hal itu terungkap dari perolehan penghargaan Kabupaten dengan Produksi Beras Tertinggi di Indonesia, dari Menteri Pertanian kepada Kabupaten Indramayu. Adapun produksi padi yang dicapai Kabupaten Indramayu pada 2019 sebanyak 1.376.429 ton gabah kering giling (GKG). Sedangkan produksi beras sebanyak 789.657 ton.
Plt Bupati Indramayu, Taufik Hidayat, menjelaskan, dalam upaya pencapaian target produksi beras dan padi, Pemkab Indramayu telah mengeluarkan Perda Nomor 16 Tahun 2013 tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.
"Dengan regulasi tersebut, Pemkab Indramayu berupaya melindungi lahan pertanian supaya tidak terjadi alih fungsi," kata Taufik, Selasa (18/8).
Penyerahan penghargaan Kabupaten dengan Produksi Beras Tertinggi di Indonesia itu dilakukan oleh Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo kepada Plt Bupati Indramayu, Taufik Hidayat, yang diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, Takmid. Penyerahan penghargaan berlangsung di Gedung Kementerian Pertanian Jakarta, Senin (17/8).
Taufik mengungkapkan, meski Kabupaten Indramayu berhasil mencapai produksi gabah dan beras yang tinggi, namun dalam pencapaiannya masih ditemukan berbagai kendala. Di antaranya, menyangkut sistem irigasi dan ketersediaan stok pupuk.
"Berbagai kendala yang muncul di sektor pertanian secara perlahan kita terus lakukan upaya perbaikan," kata Taufik.
Taufik mengungkapkan, pihaknya tidak hanya mengejar target produksi. Namun, dia juga berharap pencapaian target produksi itu bisa berbanding lurus dengan kesejahteraan para petani di Kabupaten Indramayu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, Takmid, mengatakan, dengan penghargaan itu diharapkan akan semakin menguatkan para petani di Kabupaten Indramayu untuk mewujudkan pertanian unggul.