REPUBLIKA.CO.ID, KONAWE SELATAN -- Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW) di Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara terus berupaya mempertahankan populasi rusa timor (Cervus timorensis) dari kepunahan. Pihak TNRAW membuat kawasan penangkaran di area taman nasional.

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Balai TNRAW Benny E Purnama mengatakan, saat ini sebanyak 30 ekor rusa berada di dalam kandang penangkaran yang ada di belakang Kantor TNRAW. "Saat ini di penangkaran rusa ada dua kandang sebanyak 30 ekor. Kita membuat kandangnya sealami mungkin dan kita pelajari bagaimana rusa ini bisa berkembang biak dengan baik, itu beberapa upaya kita," kata Benny, di Konawe Selatan, Selasa (18/8).

Ia mengemukakan, penangkaran tersebut dilakukan pihaknya sebagai upaya mempertahankan populasi rusa. Ketika populasinya bertambah akan dilepasliarkan di habitatnya di alam terbuka kawasan taman nasional.

Namun, diakuinya, hingga saat ini upaya tersebut belum berhasil karena setiap anak rusa yang baru lahir mengalami kematian ketika berumur satu bulan selain juga karena penyakit seperti penyakit kulit.

"Penyebabnya karena terjadi perkawinan terus. Jadi tidak ada indukan baru selain perluasan area penangkaran atau kandang penangkaran," kata Benny.

Selain itu, kata dia, populasi rusa di TNRAW dari tahun ke tahun semakin berkurang karena banyak oknum-oknum yang melakukan perburuan. "Saat ini Kepala Balai akhirnya mencoba untuk menggagas program pengembangbiakan rusa di tempat yang baru dengan harapan kita bisa meningkatkan populasinya di penangkaran," kata dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika