REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat peningkatan penumpang kereta rel listrik yang menggunakan uang elektronik dan kartu multi trip (KMT) dalam transaksi tiketnya. Direktur Utama KCI Wiwik Widayanti mengatakan hingga Juli 2020, penggunaan uang elektronik perbankan dan KMT pada layanan KRL mencapai 75 persen.
“Presentase ini meningkat dibandingkan Juli 2019 sebesar 69 persen,” kata Wiwik dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (18/8).
Dia menilai peningkatan tersebut menunjukkan para pengguna KRL sudah merasakan manfaat dari memiliki kartu seperti Commuter Pay dan KMT. KAI dan Bank Mandiri pada hari ini (18/8) juga meluncurkan kartu Commuter Pay yang dapat digunakan saat menggunakan KRL ataupun transportasi lainnya.
“Kolaborasi ini (KAI dan Bank Mandiri) juga dapat menjawab kebutuhan para pengguna KRL yang ingin memiliki satu kartu untuk berbagai keperluan,” tutur Wiwik.
Sejak 3 Agustus 2020, Wiwik memastikan KCI menambah jumlah stasiun yang khusus hanya melayani transaksi nontunai dengan KMT dan kartu uang elektronik perbankan. Dia menuturkan, total saat ini terdapat delapan stasiun khusus transaksi nontunai, dimana tiga stasiun terbaru merupakan stasiun dengan volume pengguna tinggi yaitu Bogor, Cilebut, dan Cikarang.
“Dengan jumlah stasiun khusus transaksi nontunai yang akan terus kami tambah, maka permintaan terhadap uang elektronik seperti Commuter Pay tentunya akan semakin meningkat di masa depan,” ungkap Wiwik.