Selasa 18 Aug 2020 15:38 WIB

75 Persen Pengguna KRL Gunakan Uang Elektronik Perbankan

Stasiun dengan volume pengguna kartu tertinggi ialah Bogor, cilebut dan Cikarang.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Karyawan menunjukkan kartu Co Branding Commuter Pay saat peluncuran di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (18/8/2020). Kartu prabayar hasil kolaborasi antara PT KAI dan Bank Mandiri itu akan memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran di semua moda transportasi dan belanja hanya dengan menggunakan satu kartu. Kartu tersebut dapat diperoleh di loket-loket stasiun kereta Commuterline mulai Oktober 2020.
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Karyawan menunjukkan kartu Co Branding Commuter Pay saat peluncuran di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (18/8/2020). Kartu prabayar hasil kolaborasi antara PT KAI dan Bank Mandiri itu akan memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran di semua moda transportasi dan belanja hanya dengan menggunakan satu kartu. Kartu tersebut dapat diperoleh di loket-loket stasiun kereta Commuterline mulai Oktober 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat peningkatan penumpang kereta rel listrik yang menggunakan uang elektronik dan kartu multi trip (KMT) dalam transaksi tiketnya. Direktur Utama KCI Wiwik Widayanti mengatakan hingga Juli 2020, penggunaan uang elektronik perbankan dan KMT pada layanan KRL mencapai 75 persen. 

“Presentase ini meningkat dibandingkan Juli 2019 sebesar 69 persen,” kata Wiwik dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (18/8). 

Baca Juga

Dia menilai peningkatan tersebut menunjukkan para pengguna KRL sudah merasakan manfaat dari memiliki kartu seperti Commuter Pay dan KMT. KAI dan Bank Mandiri pada hari ini (18/8) juga meluncurkan kartu Commuter Pay yang dapat digunakan saat menggunakan KRL ataupun transportasi lainnya. 

“Kolaborasi ini (KAI dan Bank Mandiri) juga dapat menjawab kebutuhan para pengguna KRL yang ingin memiliki satu kartu untuk berbagai keperluan,” tutur Wiwik. 

Sejak 3 Agustus 2020, Wiwik memastikan KCI menambah jumlah stasiun yang khusus hanya melayani transaksi nontunai dengan KMT dan kartu uang elektronik perbankan. Dia menuturkan, total saat ini terdapat delapan stasiun khusus transaksi nontunai, dimana tiga stasiun terbaru merupakan stasiun dengan volume pengguna tinggi yaitu Bogor, Cilebut, dan Cikarang. 

“Dengan jumlah stasiun khusus transaksi nontunai yang akan terus kami tambah, maka permintaan terhadap uang elektronik seperti Commuter Pay tentunya akan semakin meningkat di masa depan,” ungkap Wiwik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement