REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PPPA Daarul Qur’an Abdul Ghofur mengatakan, sejak pandemi menerpa pada akhir Februari lalu, PPPA Daarul Qur’an terus berupaya hadir meringankan beban untuk dhuafa, guru ngaji dan penghafal Qur’an. Tak lupa pula turut andil dalam pencegahan serta memutus mata rantai virus tersebut melalui program penyemprotan disinfektan di wilayah rentan terpapar wabah serta berbagi masker untuk Indonesia.
“Bersama dengan itu juga, dakwah Qur’an masih terus menggema di seluruh penjuru Nusantara. Program dakwah tahfidzul Qur’an yang jadi nafas dan corong utama lembaga ini berdiri, terus digulirkan bahkan ratusan santri telah menyelesaikan hafalan 30 juz dimasa wabah yang masih menerpa ini,” tutur Ghofur dalam rilisnya, Senin (17/8).
Dalam menyambut kemerdekaan Indonesia ke-75 ini, lembaganya juga menggelar upacara daring untuk seluruh Sumber Daya Insani (SDI) PPPA Daarul Qur’an dan Khataman Akbar di 1.080 rumah tahfidz dengan 37.526 santri. Upacara dan khataman ini bertujuan mendoakan yang terbaik untuk Indonesia dan mengistiqomahkan semangat, perjuangan serta khidmat dalam dakwah tahfidzul Qur’an di Indonesia dan dunia.
“PPPA Daarul Qur’an akan terus berupaya dan berikhtiar untuk mendawamkan dakwah tahfidzul Qur’an dengan mengikuti perkembangan zaman agar seluruh masyarakat baik di Indonesia maupun di dunia dapat merasakan nikmatnya menghafal Al-Qur’an dan mencetak para penghafal Al-Qur’an,” ucap Ghofur.
Karenanya pada momen kemerdekaan Indonesia ke-75 ini, Ghofur mengajak seluruh masyarakat dan para donatur terus membersamai perjuangan dakwah tahfidzul Qur’an PPPA Daarul Qur’an mewujudkan impian “Membangun Dunia dengan Al-Qur’an” melalui sedekah terbaik. “Merawat dan menjaga Indonesia dengan melahirkan jutaan penghafal Al-Qur’an di tengah pandemi,” tuturnya.