Selasa 18 Aug 2020 16:28 WIB

In Picture: Unjukrasa Tolak Aksi Gejayan Memanggil

.

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Yogi Ardhi

Aksi unjuk rasa dari Paguyuban Gejayan Ayem Tentrem (PGAT) di Simpang Tiga Colombo, Gejayan, Yogyakarta, Selasa (18/8). Aksi ini menolak adanya aksi unjuk rasa di Jalan Gejayan yang menyuarakan aksi mahasiswa Gejayan Memanggil. Menurut mereka, adanya aksi mahasiswa di Gejayang bisa memicu atau berpotensi membuat kerusuhan seperti 1998 silam. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Aksi ini diikuti belasan pengunjukrasa yang datang dari beberapa elemen. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Beberapa spanduk mengatasnamakan pedagang di sepanjang jalan kawasan Gejayan. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Mereka mengeluhkan penutupan jalan oleh massa selama aksi Gejayan Memanggil berlangsung. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Selama ini Aksi Gejayan Memanggil yang diikuti ribuan mahasiswa kerap mengkritik kebijakan pemerintah termasuk RUU Omnibus Law. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Aksi unjuk rasa dari Paguyuban Gejayan Ayem Tentrem (PGAT) di Simpang Tiga Colombo, Gejayan, Yogyakarta, Selasa (18/8). Aksi ini menolak adanya aksi unjuk rasa di Jalan Gejayan yang menyuarakan aksi mahasiswa Gejayan Memanggil. Menurut mereka, adanya aksi mahasiswa di Gejayang bisa memicu atau berpotensi membuat kerusuhan seperti 1998 silam. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Aksi unjuk rasa dari Paguyuban Gejayan Ayem Tentrem (PGAT) di Simpang Tiga Colombo, Gejayan, Yogyakarta, Selasa (18/8). Aksi ini menolak adanya aksi unjuk rasa di Jalan Gejayan yang menyuarakan aksi mahasiswa Gejayan Memanggil. Menurut mereka, adanya aksi mahasiswa di Gejayang bisa memicu atau berpotensi membuat kerusuhan seperti 1998 silam. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, GEJAYAN -- Aksi unjuk rasa dari Paguyuban Gejayan Ayem Tentrem (PGAT) di Simpang Tiga Colombo, Gejayan, Yogyakarta, Selasa (18/8).

Aksi ini menolak adanya aksi unjuk rasa di Jalan Gejayan yang menyuarakan aksi mahasiswa Gejayan Memanggil. Menurut mereka, adanya aksi mahasiswa di Gejayang bisa memicu atau berpotensi membuat kerusuhan seperti 1998 silam.

sumber : Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement