REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Program Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) lagi-lagi menjadi andalan keluarga Indonesia. Kepala Bagian Sumda Polres Tangerang Selatan Kompol Evi Pagari sudah membuktikan sendiri bagaimana Program JKN-KIS melindungi keluarganya saat sakit.
Membidangi kesejahteraan, pembinaan karier hingga pembinaan kesehatan anggota kepolisian, Evi pun aktif memberikan informasi tentang BPJS Kesehatan kepada anggotanya di Polres Tangerang Selatan. “Manfaat BPJS Kesehatan sudah dirasakan oleh anggota kami. Setiap kali ada anggota yang membutuhkan pelayanan BPJS Kesehatan, selalu mendapatkan layanan yang cepat dan sesuai,” ujar Evi.
Selain anggota kepolisian Polres Tangerang Selatan, Evi juga sudah merasakan manfaat yang diberikan Program JKN-KIS pada saat ayahnya mengalami gagal ginjal. Ayah Evi yang bekerja sebagai PNS diharuskan menjalani rawat inap dan cuci darah. Dirawat di sebuah rumah sakit di Makassar, Evi mengaku ayahnya mendapatkan pelayanan yang baik dan memuaskan.
“Pada saat itu almarhum ayah saya memiliki hak kelas di kelas 2. Namun dengan pertimbangan keluarga, kami memutuskan untuk naik ke kelas yang lebih tinggi. Dengan adanya permintaan untuk naik kelas, kami membayarkan selisih biayanya saja pada saat itu. Waktu itu keluarga saya juga menyatakan ternyata nyaman juga menggunakan kartu Askes ini. Kita tidak mengeluarkan biaya besar tetapi pelayanannya bagus. Kami sangat puas mulai pengobatan hingga kamar perawatan, selisih pembayarannya tidak besar,” tambahnya.
Gagal ginjal yang dialami ayah Evi mengharuskannya juga menjalani cuci darah. Cuci darah yang dikenal berbiaya besar ternyata tidak dirasakan keluarga Evi. Bermodal kartu Askes, pelayanan cuci darah bisa diakses tanpa biaya. Hal ini tidak sama sekali mengurangi kualitas layanan yang diterima.
“Karena saya sudah pernah merasakan kemudahan Program JKN-KIS, sejak saat itu saya selalu sarankan keluarga saya untuk menggunakan kartu JKN-KIS jika sakit. Malah saya wajibkan untuk menggunakan kartu JKN-KIS. Saya sendiri juga pernah ke Rumah Sakit POLRI dan semua berjalan dengan baik, tidak ada yang sulit,” ujarnya.
Disinggung mengenai aplikasi Mobile JKN, Evi mengaku sudah lama memanfaatkan aplikasi ini. Pada saat BPJS Kesehatan meluncurkan aplikasi Mobile JKN, Evi mendapatkan sosialisasi dan langsung mengunduh aplikasi tersebut. Hingga kini, aplikasi Mobile JKN masih ada di smartphone miliknya.
“Untuk Mobile JKN saya sudah mengunduh dan memanfaatkannya. Sejak awal BPJS Kesehatan meluncurkan aplikasi Mobile JKN, saya diberi sosialisasi dan kemudian langsung saya unduh," tutupnya. (AF/la)