Selasa 18 Aug 2020 16:53 WIB

Tugu Peti Mati Covid-19, Warga: Malah Jadi Menakut-nakuti

Tugu peti jenazah diarak memutari jalan protokol sebelum ditaruh di Jalan Kemang Raya

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Tugu peti mati Covid-19 di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Selasa (18/8).
Foto: Shabrina Zakaria
Tugu peti mati Covid-19 di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Selasa (18/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebuah replika peti jenazah Covid-19 berikut dengan patung petugas yang mengenakan alat pelindung diri (APD) diletakan di trotoar Jalan Kemang Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Di bawah peti jenazah juga terdapat data akumulasi korban Covid-19 di Kecamatan Mampang Prapatan.

Lurah Bangka, Nofia Ernita mengatakan replika peti jenazah tersebut diarak memutari jalan protokol sebelum diletakkan di pertigaan Jalan Kemang Raya. “Hal ini merupakan bentuk sosialisasi tentang bahaya Covid-19 bagi masyarakat,” ujar Nofia pada Selasa (18/8).

Selain replika peti jenazah, patung petugas, dan data akumulasi korban Covid-19, di samping replika tersebut juga tampak sebuah poster berisi informasi cara menghindari penularan Covid-19.

“Hindari penularan Covid-19 dengan membudayakan Gerakan 3M. Memakai masker, mencuci tangan di air mengalir, dan menjaga jarak,” lanjut Nofia.

Kehadiran replika peti jenazah yang terletak tepat di pertigaan cukup menarik perhatian para pengguna jalan, termasuk pengendara sepeda motor dan mobil. Dari pantauan Republika di lokasi, sejumlah pengendara yang melewati replika tersebut seketika menoleh penasaran.

Salah seorang pengendara motor bernama Ujang (40 tahun) mengemukakan pendapatnya tentang replika peti jenazah. Menurutnya, hal ini terlalu berlebihan jika tujuannya untuk mengingatkan warga akan bahaya Covid-19.

“Berlebihan, malah jadi menakut-nakuti,” kata Ujang ketika ditemui Republika di sekitar lokasi.

Berbeda dengan Ujang, Ola (27 tahun) justru setuju dengan pemasangan replika peti jenazah. Wanita penjual minuman ini berpendapat, secara tidak langsung replika tersebut mengingatkan warga jika korban Covid-19 masih terus bertambah hingga saat ini.

“Saya enggak masalah sih, setuju-setuju saja. Apalagi buat ngingetin warga yang mau enggak mau kerjanya di luar kayak saya,” tuturnya.

Berdasarkan data yang tertera di bawah replika peti jenazah, saat ini jumlah pasien positif Covid-19 di Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan terdapat 206 orang. Jumlah pasien yang masih dalam perawatan atau pemantauan sebanyak 65 orang, meninggal dunia 14 orang, dan pasien sembuh sebanyak 127 orang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement