Rabu 19 Aug 2020 00:02 WIB

Deklarasi KAMI, Politikus Golkar: Apa yang Mau Diselamatkan?

Ace menyebut pemerintahan Jokowi merupakan produk dari mekanisme demokrasi.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua DPP Parta Golkar Ace Hasan Syadzily.
Foto: Republika/Mimi Kartika
Ketua DPP Parta Golkar Ace Hasan Syadzily.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Golkar mempertanyakan maksud dan tujuan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) melakukan deklarasi. KAMI mendeklarasikan diri pada Selasa (18/8) ini.

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzilly mengakui  setiap orang berhak dan berkumpul menyuarakan pendapatnya. Namun, Ace mengingatkan harus dipahami bahwa saat ini Indonesia sedang menghadapi pandemi Covid-19. "Sebagai sebuah gerakan penyelamatan, pertanyaannya, apanya yang perlu diselamatkan?" kata Ace dalam pernyataannya, Selasa (18/8).

Baca Juga

Sejauh ini, kata Ace, pemerintahan Jokowi merupakan produk dari mekanisme demokrasi yang telah sejalan dengan konsitusi kita dan hasil dari pemerintahan rakyat Indonesia. Jika ada hal yang memang perlu diluruskan, maka kata Ace bisa ditempuh melalui mekanisme yang telah diatur dalam konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang ada.

Menurut Ace, sekarang ini yang terpenting adalah bergotong royong dan membangun solidaritas bersama melawan Covid-19. Seharusnya, kata dia, krisis pandemi Covid-19 ini dijadikan sebagai momentum bagi transformasi Indonesia untuk melalukan lompatan besar menuju Indonesia maju.

"Model deklarasi dengan mengumpulkan orang banyak atau massa, apalagi dengan mengabaikan protokol kesehatan karena sulit dihindari untuk tidak menjaga jarak, bukan saja telah menyalahi aturan, tetapi sungguh tidak menunjukan keteladanan bagi rakyat yang diatasnamakannya," ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI.

Ace menyebut, dalam situasi pandemi ini ada sebagian elite bangsa ini memanfaatkannya sebagai panggung politik berbungkus gerakan moral, karena tokoh-tokoh yang terlibat dalam gerakan ini merupakan tokoh-tokoh politik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement