Selasa 18 Aug 2020 19:20 WIB

Kemendag: Neraca Perdagangan RI Mulai Rebound

Permintaan pasar global terhadap produk asal Indonesia secara perlahan mulai naik

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Aktivitas ekspor impor (ilustrasi).
Foto: bea cukai
Aktivitas ekspor impor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) menilai neraca perdagangan Indonesia mulai berangsur pulih seiring tercapainya surplus perdagangan tiga bulan terakhir.

"Saya kira mulai rebound karena kenaikan ekspor juga lumayan besar dari Juni ke Juli, kenaikan dari Mei ke Juni juga lumayan jadi ini tren yang baik," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Didi Sumedi kepada Republika.co.id, Selasa (18/8).

Ia mengatakan, pulihnya kegiatan ekspor khususnya untuk sektor nonmigas. Sebab, kata dia, permintaan pasar global terhadap produk asal Indonesia secara perlahan mulai mengalami kenaikan. Adapun, pasar utama ekspor untuk saat ini menurutnya adalah China. "Memang pasar utama masih China karena porsinya hampir 18 persen," kata Didi menambahkan.

Namun di satu sisi, pihaknya mengakui kinerja impor masih kurang menggembirakan. Itu terlihat dari penurunan impor bahan baku sebesar 2,5 persen pada bulan lalu. Menurut Didi, penurunan tersebut tidak lepas dari industri dalam negeri yang baru kembali beraktivitas.

Namun, ia menilai aktivitas produksi industri dalam negeri pun masih dalam situasi yang sulit akibat lemahnya permintaan. "Jadi artinya memang kondisi industri yang yang belum begitu pulih walaupun indikator ekspor dan impornya surplus," kata Didi.

Kendati demikian, ia mengatakan, pemerintah optimistis laju kinerja ekspor dan impor akan terus menuju situasi normal hingga akhir tahun ini. Hal itu berdasarkan laju neraca perdagangan dalam tiga bulan terakhir yang terus bergerak dan menghasilkan surplus perdagangan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement