Selasa 18 Aug 2020 19:20 WIB

Tumpahan Minyak Buat Biota Laut di Kepulauan Seribu Mati

Penanganan tumpahan minyak masih dilakukan dan dipercepat sampai bersih.

Rep: Muhammad Ubaidillah/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas Dinas LH Kepulauan Seribu mengumpulkan tumpahan minyak
Foto: Sudin LH Kepulauan Seribu
Petugas Dinas LH Kepulauan Seribu mengumpulkan tumpahan minyak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tumpahan minyak yang terjadi di Kepulauan Seribu mulai merusak lingkungan. Sejumlah biota laut mati dan budidaya rumput laut warga rusak. Hingga saat ini penanganan tumpahan minyak tersebut masih berlangsung.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Kelautan (KPKP) Kabupaten Kepulauan Seribu Devi Lidya. Menurutnya sejumlah biota laut dan budidaya rumput laut dan ikan milik warga terdampak pencemaran minyak ini. Hal ini terjadi di dekat Pulau Pari hingga kawasan perairan Pulau Tidung.

"Benar sudah ada dampak terjadi pada rumput laut, keramba apung, otomatis (biota laut) juga ada yang mati," katanya, Selasa (18/8).

Oleh karena itu, Devi melanjutkan penanganan tumpahan minyak masih dilakukan dan dipercepat sampai bersih. Sehingga pencemaran lingkungan tidak terus terjadi. Devi memperkirakan kerugiannya cukup besar, namun belum tahu tepatnya.

Terkait hal ini Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu Djoko Riyanto Budi Hartono mengatakan tumpahan minyak masih tersisa di Pulau Tidung. Agar kerugian tidak semakin besar, pembersihan masih dilakukan. Untuk penanganannya bekerja sama dengan semua pihak mulai dari masyarakat, pemerintah, dan Pertamina.

"Penanganan masih (berlangsung) dibantu juga sama PHE OSES (anak perusahaan PT Pertamina)," kata Djoko, Selasa (18/8).

Sebelumnya pada Selasa (11/8) terdapat tumpahan minyak di Pulau Pari dan Tidung, Kepulauan Seribu. Tumpahan minyak ini mencemari bibir pantai Pulau Pari sepanjang 2 km. Sedangkan di Pulau Tidung dan Pramuka tumpahan hanya sedikit dan berbentuk titik-titik kecil.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement