REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati menjelaskan transformasi yang tengah dilakukan perseroan akan menjadikan mal tersebut unik tidak secara khusus untuk menyaingi mal-mal di sekitarnya, seperti Grand Indonesia maupun Plaza Indonesia. Fetty menjelaskan konsep mal Sarinahakan mengangkat community mall dan diharapkan menjadi ikon Jakarta atau destinasi yang wajib dikunjungi (must visit place).
"Konsep yang diangkat Sarinah adalah community mall, tidak head to head dengan Grand Indonesia, atau Plaza Indonesia atau mal lainnya, tapi menjadi mal yang unik karena mengandalkan komunitas neighbourhood dan public engagement," kata Fetty Dalam jumpa pers Pencanangan Perdana Tranformasi Sarinah di Jakarta, Selasa (18/8).
Selain HUT ke-75 RI, momen 17 Agustus lalu juga menjadi hari jadi ke-58 BUMN yang menjadi wadah industri kreatif Tanah Air tersebut. Dalam peringatan hari jadi tahun ini, Sarinah juga melakukan pencanangan perdana transformasi yang akan membawa perseroan kepada tren kekinian dan pola belanja yang modern.
Dalam transformasinya, Sarinahakan mengubah empat area yakni ritel, trading, digital, dan properti. Khusus pada sektor retail, Sarinah tidak lagi dikenal sebagai toserba atau department store, melainkan specialty store.