Selasa 18 Aug 2020 20:32 WIB

Satgas Kritik Acara Keramaian di Padang dan Temanggung

Acara keramaian di Padang dan Temanggung dikritik Satgas.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Muhammad Hafil
 Satgas Kritik Acara di Padang dan Temanggung. Foto:  Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito berpose usai memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/7/2020). Pemerintah resmi menunjuk Wiku Adisasmito menjadi juru bicara pemerintah menggantikan Achmad Yurianto.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Satgas Kritik Acara di Padang dan Temanggung. Foto: Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito berpose usai memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/7/2020). Pemerintah resmi menunjuk Wiku Adisasmito menjadi juru bicara pemerintah menggantikan Achmad Yurianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain acara deklarasi KAMI, Satgas Covid-19 juga mengkritik dua kegiatan lain yang memicu kerumunan ribuan massa di tengah pandemi yang masih berlangsung. Dua acara tersebut adalah acara sepeda santai yang digelar di Kota Padang pada Ahad (16/8) dan acara musik di wisata alam Jumprit Temanggung pada Sabtu (15/8).

Juru Bicara Satgas, Wiku Adisasmito, berharap masyarakat tetap patuh pada protokol kesehatan. Ia pun meminta penyelenggara acara dan pemerintah daerah lebih peka dalam mengontrol acara-acara serupa agar kerumunan massa yang masif tidak terjadi lagi di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga

"Ada kegiatan sepeda santai yang diikuti oleh lebih dari 3.000 orang di Padang. Terlihat banyak kerumunan yang cukup dekat dan sebagian tidak menggunakan masker," ujar Wiku, Selasa (18/8).

Acara sepeda santai yang dimaksud Wiku adalah kegiatan Gowes Siti Nurbaya Adventure 2020 yang digelar oleh Pemkot Padang. Bahkan, pemkot mengklaim bahwa acara yang digelar untuk memperingati HUT Kota Padang dan HUT RI ini diikuti sekitar 5.000 peserta.

"Kedua, ada pertunjukan live music yang dihadiri oleh ribuan orang di wisata alam Jumprit Temanggung, Jawa Tengah. Ini terlihat banyak sekali yang tidak gunakan masker," kata Wiku.

Acara musik tersebut digelar oleh seorang youtuber dengan antusiasme warga yang membludak. Warganet juga ramai di media sosial mengecam acara tersebut karena dikhawatirkan memunculkan klaster Covid-19 yang baru. Wiku pun mengingatkan masyarakat agar benar-benar menjalankan protokol kesehatan, terutama menggunakan masker saat berkegiatan di luar rumah.

Wiku mengingatkan masyarakat akan ancaman penambahan klaster akibat banyaknya acara yang menyedot keramaian warga tanpa adanya protokol kesehatan seperti di atas. Berdasarkan data, ada 49 kabupaten/kota dengan status risiko penularan Covid-19 meningkat dari zona kuning ke zona oranye atau zona risiko rendah ke sedang.

 

"Jadi kembali lagi mohon agar kita disiplin gunakan masker dan jaga jarak. Karena apa yang terjadi tadi ada refleksi kegembiraan masyarakat sehingga lupa atau mengesampingkan protokol kesehatan," kata Wiku. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement