Selasa 18 Aug 2020 21:39 WIB

BP2MI Apresiasi Dukungan BUMN Lindungi Pekerja Migran

MoU Kementerian BUMN dan BP2MI jadi sejarah baru perlindungan pekerja migran

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri BUMN Erick Thohir dan Kepala BP2MI Benny Ramdhani menandatangani nota kesepahaman di kantor BP2MI, Jakarta, Selasa (18/8).
Foto: Dok. Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir dan Kepala BP2MI Benny Ramdhani menandatangani nota kesepahaman di kantor BP2MI, Jakarta, Selasa (18/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengapresiasi komitmen Menteri BUMN Erick Thohir dalam membantu pekerja migran Indonesia (PMI). Benny mengatakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara BUMN dengan BP2MI menjadi sejarah baru dalam perlindungan pekerja migran Indonesia. 

"Secara khusus saya ucapkan terima kasih kehadiran Pak Menteri BUMN, ini sejarah dan pertama kali MoU ditandatangani di kantor ini dengan kementerian/lembaga dan ini pertama kali seorang menteri datang ke kantor BP2MI," ujar Benny saat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan BUMN di Jakarta, Selasa (18/8).

Benny menyebut Erick sebagai seorang menteri muda yang berani, revolusioner, progresif, santun, namun tegas dalam mengambil berbagai keputusan. Benny meyakini dukungan BUMN sangat berharga bagi para pekerja migran. 

Benny meminta Erick membantu para pekerja migran mendapatkan akses langsung pembiayaan ke perbankan BUMN. Selama ini, kata Benny, para pekerja migran seolah diperah oleh oknum dalam hal pinjaman kredit di bank. 

"Pak Erick, PMI pinjam KUR bunga 6 persen tapi dibebani 21-22 persen. Ini harus diakhiri. Saya sudah kirim surat ke menko perekonomian mengusulkan revisi permenko agat tidak menghalangi akses dan pinjam langsung ke bank," kata Benny. 

Benny mengatakan perlindungan terhadap pekerja migran selama ini belum maksimal. Hal ini cukup ironis mengingat kontribusi besar pekerja migran lewat remitansi yang mencapai Rp 159,7 triliun atau hampir setara sumbangan sektor minyak dan gas (migas).

"Mereka berani bersaing dengan orang asing demi memastikan anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang bagus. Sudah sepantasnya mereka dimerdekakan menjadi warga negara VVIP," ucap Benny. 

Benny berharap dukungan BUMN terus berlanjut. Selama ini, kata Benny, BUMN telah membantu banyak dengan sejumlah program seperti pelatihan, pengelolaan keuangan, memfasilitasi KUR, hingga menyediakan akses transportasi para pekerja migran. 

Benny mengharapkan dukungan BUMN juga membantu peningkatan kompetensi pekerja migran hingga mampu menjadi pekerja profesional."Untuk mengoptimalkan pendapatan pekerja, nantinya kirim remitansi dengan mudah dan aman semua melalui BUMN. Saya ingin menyatakan //say goodbye// bank-bank yang //nggak// berbendera nasional, western union, dan penerbangan di luar merah putih dalam membawa dan memulangkan PMI," ungkap Benny.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement