Selasa 18 Aug 2020 22:06 WIB

Sinopharm Akan Jual Vaksin Covid-19 Kurang dari Rp 2,1 Juta

Belum jelas apakah biaya vaksinasi akan ditanggung pemerintah China atau tidak.

Red: Fuji Pratiwi
 Seorang pekerja di perusahaan farmasi Sinopharm di Guiyang, Provinsi Guizhou, China. Sinopharm menyatakan vaksin Covid-19 buatannya kemungkinan dihargai tidak lebih dari 1.000 yuan (sekitar Rp 2,1 juta) per satu paket isi dua dosis.
Foto: EPA/Aleksandar Plavevski
Seorang pekerja di perusahaan farmasi Sinopharm di Guiyang, Provinsi Guizhou, China. Sinopharm menyatakan vaksin Covid-19 buatannya kemungkinan dihargai tidak lebih dari 1.000 yuan (sekitar Rp 2,1 juta) per satu paket isi dua dosis.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Calon vaksin Covid-19 buatan Grup Farmasi Nasional China (Sinopharm) kemungkinan dihargai tidak lebih dari 1.000 yuan (sekitar Rp 2,1 juta) per satu paket isi dua dosis.

Kepala Sinopharm, Liu Jingzhen menyampaikan, Sinopharm menargetkan calon vaksin buatanya dapat digunakan oleh publik pada akhir 2020. Sejauh ini, calon vaksin Sinopharm masih menjalani uji klinis III atau tahap akhir di Uni Emirat Arab (UEA).

Baca Juga

Uji klinis III tersebut guna mengetahui keampuhan dan efek samping vaksin sebelum mendapatkan persetujuan dari otoritas terkait. "Vaksin tidak akan dijual dengan harga tinggi. Kemungkinan, untuk satu dosis vaksin, harganya sekitar ratusan yuan dan untuk dua dosis vaksin kurang dari 1.000 yuan," kata Liu saat diwawancarai koran Guangming Daily, sebagaimana dipantau, Selasa (18/8).

Otoritas kesehatan dan perusahaan dari berbagai negara di dunia berlomba-lomba mengembangkan vaksin Covid-19. Setidaknya, lebih dari 200 vaksin potensial telah dikembangkan dan lebih dari 20 di antaranya telah memasuki tahapan uji klinis atau uji coba ke manusia.