Selasa 18 Aug 2020 22:44 WIB

Islam di Austria, Nyaman di Bawah Pemerintahan Sekuler

Umat Islam di Austria menemukan kenyamanan meski di bawah pemerintah sekuler.

Red: Nashih Nashrullah
Umat Islam di Austria menemukan kenyamanan meski di bawah pemerintah sekuler.Sudut Kota Wina dan Sungai Danube di Austria, Sabtu (28/3).
Foto: AP Photo/Ronald Zak
Umat Islam di Austria menemukan kenyamanan meski di bawah pemerintah sekuler.Sudut Kota Wina dan Sungai Danube di Austria, Sabtu (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, Meski minoritas, Islam diakui secara konstitusional sebagai agama di Austria sejak 1912. Pada 2001, terungkap jumlah Muslim di Austria sebanyak 4, 22 persen dari total populasi atau sekitar 338 ribu jiwa.

Meski penganut Katolik Roma merupakan mayoritas, namun negara berdiri dan berlandaskan paham sekularisme. Secara umum, Pemerintah Austria memberikan kebebasan beragama bagi semua masyarakat.

Baca Juga

Dalam Islamische Glaubensgemeinschaft in Osterreich diterangkan, pada 1919, hak-hak dan hak istimewa ditingkatkan dengan penandatanganan Perjanjian Saint-Germain

Pemerintah Austria berjanji memberikan perlindungan bagi kaum minoritas dan menegaskan hak setiap warga negara tanpa memandang agama atau asal etnis.