REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Masyarakat Indonesia mudah terkena penyakit tidak menular seperti gagal ginjal, diabetes, hipertensi, jantung koroner, stroke, kanker dan lain-lain. Tidak sedikit rakyat Indonesia meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
Kondisi itu yang membuat penyakit tidak menular tersebut tak boleh dianggap enteng. Perlu kesadaran menjaga badan agar terhindar dari penyakit tidak menular lewat pola hidup sehat dan penerapan gizi seimbang makanan yang dikonsumsi.
Masalah itu dialami pula oleh warga Dusun Gamping Kidul, Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, DIY. Kondisi itu ditemui dosen-dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Ada dr. Tri Wulandari Kesetyaningsih, dr. Suryanto, dan Yoni Astuti. Mereka melaksanakan pengabdian masyarakat melalui tema pelatihan skrining penyakit tidak menular dan penyediaan gizi seimbang di area Masjid SD Muhammadiyah 3.
Tri mengatakan, masalah kesehatan di Dusun Gamping Kidul tidak sedikit yang berhubungan dengan penyakit tidak menular. Hal ini dikarenakan pola hidup dan pola makanan yang telah berubah sejak ada perguruan tinggi sekitarnya.
"Hal itu menjadikan mereka ikut terlibat usaha rumah makan dan sebagainya, yang membuat kurangnya waktu masyarakat memikirkan kesehatannya sendiri, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit tidak menular," kata Tri, Selasa (18/8).
Ia menerangkan, penyakit tidak menular selain disebabkan gizi tidak seimbang juga karena kurang olahraga rutin. Mereka sendiri sebenarnya melanjutkan program tahun lalu untuk memberikan pengertian pentingnya olahraga rutin.
Yoni menerangkan, itu diwujudkan dengan adanya kelompok senam yang masih berjalan sampai sekarang. Kali ini, tentang menjaga gizi seimbang dengan membuat penyusunan menu makanan keluarga.
Prinsipnya terdiri dari cara membuat variasi atau ragam makanan yang terdiri dari makanan pokok, lauk nabati, lauk hewani, sayuran dan buah. Variasi itu disesuaikan umur, jenis kelamin dan aktivitas.
"Hindari pengulangan bahan terlalu sering dan pengolahan yang sama. Serta, berikan tekstur dan konsistensi hidangan yang tersusun bervariasi dan disesuaikan dengan anggota keluarga," ujar Yoni.
Penyediaan gizi seimbang juga sangat diperlukan selama pandemi Covid-19 saat ini. Ini sebagai usaha untuk menjaga kondisi tubuh tetap prima, lantaran virus corona menjangkiti manusia melalui sistem kekebalan tubuhnya.
Maka itu, perlu keseimbangan dengan gizi yang dikonsumsi melalui makanan dan tetap beraktivitas atau olahraga cukup. Meskipun masih pandemi, masyarakat perlu tetap beraktivitas tapi menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan.
"Dengan menjaga gizi seimbang membuat imunitas tubuh meningkat, ditambah aktivitas yang cukup itu akan mengurangi risiko terkena Covid-19," kata Suryanto.