REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- RB Leipzig akhirnya harus terhenti di babak semifinal dalam keikutsertaannya di Liga Champions musim ini usai dikalahkan Paris Saint-Germain (PSG), di Stadion Da Luz, Lisbon, Portugal, Rabu (19/8) dini hari WIB. Meski demikian, secara keseluruhan pencapaian Leipzig hingga ke babak ini dinilai sudah luar biasa.
Ini karena Leipzig adalah tim miskin pengalaman dan baru berdiri pada 2009. Pelatih Leipzig, Julian Nagelsmann, tak terlalu kecewa timnya gagal lolos ke partai puncak. Ia justru memuji timnya yang menjalani musim ini dengan bagus. Oleh karena itu ia tetap bangga dengan kerja keras anak asuhnya.
“Kami frustasi tentu saja, tetapi kami akan mengumpulkan kekuatan menjelang musim depan,” ujar Nagelsmann dilansir dari Sky Sport, usai laga.
Nagalesmann mengakui PSG adalah lawan yang lebih kuat dibandingkan timnya. Menurutnya tak mudah mengalahkan klub raksasa Prancis itu di lapangan. Kendati demikian, ia mengklaim pemainnya memulai laga dengan baik. Hanya saja, gol pertama lewat bola mati membuat keadaan menjadi sulit.
Nagelsmann juga menilai, timnya bukan tim pertama dan terakhir yang gagal menghentikan Neymar. Pemain asal Brazil tersebut memang dikenal dengan kemampuannya menggocek bola dan melewati beberapa pemain sehingga sangat berbahaya di depan gawang lawan.
“Sebagai pelatih Anda memikirkan tantangan berikutnya. Ada banyak hal positif yang kami bawa bersama kami. Sikap para pemain saya hebat. Kami menunjukkan karakter di lapangan, tetapi Anda harus menerima ketika lawan lebih kuat,” kata Nagelsmann menjelaskan.
Nagelsmaan bertekad membawa Leipzig tampil luar biasa di Liga Champions musim depan. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk berlibur bagi seluruh skuat sebelum bergabung kembali mempersiapkan musim depan.