REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gedung pelayanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Jakarta Timur ditutup, Rabu (19/8). Gedung ditutup karena sterilisasi ruangan setelah seorang staf meninggal dunia akibat radang paru-paru.
"Mohon maaf, pelayanan di Samsat Jakarta Timur ditutup satu hari kerja disebabkan adanya sterilisasi gedung," demikian pemberitahuan yang tertulis pada spanduk di gerbang masuk Samsat Jakarta Timur.
Spanduk tersebut mengumumkan pelayanan yang ditutup sementara di antaranya Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Unit Pelayanan Pemungutan Pajak Daerah (UP3D) Jatinegara dan UP3D Makasar. Pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor untuk sementara waktu dialihkan ke Gerai Samsat Tamini Squere, Gerai Samsat Grand Cakung, Gerai Samsat Kecamatan Pulo Gadung, Kantor Samsat Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, penutupan Samsat Jaktim dilakukan melalui mekanisme pembahasan dengan tim pembina Samsat terdiri atas Polri, Bapenda, Jasa Raharja, Bank DKI dan lainnya. Kegiatan sterilisasi meliputi penyemprotan disinfektan secara berkala dan menyeluruh.
Kegiatan itu dilatarbelakangi adanya seorang pegawai Samsat Jakarta Timur berinisial G meninggal karena penyakit pneumonia atau radang paru-paru. "Telah dilakukan swab pertama di Rumah Sakit Polri Kramat Jati dengan hasil negatif," katanya.
Pemulasaran almarhum dilakukan sesuai protokol Covid-19 demi alasan keamanan dan keselamatan. Namun, untuk hasil swab tahap kedua rencananya dilaporkan hasilnya dalam waktu dekat.