REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Penelitian soal temuan dugaan cagar budaya di Stasiun Bekasi diperkirakan selesai pekan depan. Akibatnya, pengerjaan revitalisasi Stasiun Bekasi dihentikan di dua titik. Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Kota Bekasi Ali Anwar mengatakan, penelitian itu diharapkan tidak membutuhkan waktu yang lebih lama.
"Penelitian diharapkan tidak terlalu lama, karena ini sudah terbongkar atau terbuka ya. Paling mungkin kita berharap sekitar sepekan sudah selesai dilakukan penelitian," kata Ali di Stasiun Bekasi, Rabu (19/8).
Setelah penelitian, kata dia, tim cagar budaya dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah kota dan Kementerian Perhubungan untuk menindaklanjuti. "Kita akan buat rekomendasi ke wali kota, rekomendasi ke dirjen perkeretaapian dan langkah-langkah kita ke depannya bagaimana," ujar dia.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengembangan DDT Paket B Balai Teknik Perkeretaapian Jakarta-Banten Kementerian Perhubungan, Andhika Mardjuni, mengatakan, proyek revitalisasi Stasiun Bekasi tak dihentikan selama proses penelitian. Namun, ia tetap menunggu hasil penelitian di dua titik dugaan sebelum melanjutkan kembali bagian dari sisi selatan tersebut.
"Jadi proyeknya sendiri tidak dihentikan yah karena memang ini kan kami tidak melakukan apa-apa lagi di sini. Jadi kami akan bekerja di sisi lain yang tidak ditemukan cagar budayanya," kata Andika.
Dia menyebut, berdasarkan UU yang berlaku, setelah diteliti nantinya ada kemungkinan kalau situs itu akan dipajang melalui medium foto, narasi atau mempertahankan struktur bangunannya. "Dalam UU Nomor 11 tentang cagar budaya, ada beberapa cara untuk melestarikan cagar budaya jadi nanti di sana bisa menyesuaikan," ujar dia.