Rabu 19 Aug 2020 15:09 WIB

Mahaka Bukukan Pendapatan 2019 Sebesar Rp 251 Miliar

Pertumbuhan pendapatan ditopang oleh kenaikan sekator iklan sebesar 37 persen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Direktur Utama PT Mahaka Media Tbk Adrian Syarkawie dan Direktur Operasional PT Mahaka Media Tbk Troy Reza Warokka dalam acara RUPST 2019 di Jakarta, Rabu (19/8).
Foto: Republika/ Retno Wulandhari
Direktur Utama PT Mahaka Media Tbk Adrian Syarkawie dan Direktur Operasional PT Mahaka Media Tbk Troy Reza Warokka dalam acara RUPST 2019 di Jakarta, Rabu (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Emiten media PT Mahaka Media Tbk (ABBA) membukukan pendapatan sepanjang 2019 sebesar Rp 251 miliar. Raihan tersebut meningkat dibandingkan pendapatan 2018 yang tercatat sebesar Rp 213 miliar. 

Pertumbuhan pendapatan tersebut ditopang oleh kenaikan sekator iklan sebesar 37 persen dari Rp 115 miliar di 2018 menjadi Rp 157 miliar di 2019. Selain itu, juga dari sisi distribusi Rp 19 miliar di 2019. Penurunan terdalam terjadi pada pendapatan event dari Rp 43 miliar menjadi Rp 30 miliar. 

Baca Juga

"Perseroan berhasil mencapai kenaikan pendapatan melalui anak-anak usaha. Pendapatan iklan memang kita planning lebih besar dari distribusi maupun event," kata Direktur Utama Mahaka Media Adrian Syarkawi di Jakarta, Rabu (19/8).

Walau mengalami kenaikan pendapatan,  pada tahun lalu perseroan juga masih membukukan pertumbuhan negatif dari sisi laba. Total saldo rugi pada tahun 2019 mencapai Rp 154,25 miliar, naik dari tahun 2018 yang sebesar Rp 120,34 miliar. 

Kendati demikian, Adrian optimistis perseroan mampu menekan kerugian dari 45 persen pada 2019 menjadi 11 persen pada tahun 2020. Tahun ini, perseroan juga menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 3 persen menjadi Rp 258 miliar. 

"Kami akui ini menjadi tantangan yang cukup berat karena situasi pandemi, tapi kita tetap berusaha mengejar budget di 2020," tutur Adrian.  

Untuk menggenjot kinerja pada tahun 2020, menurut Adrian, perseroan akan meningkatkan pendapatan iklan baik untuk bisnis cetak maupun penyiaran. Perseroan pun akan terus memperbaiki kualitas produk maupun layanan kepada klien sehingga berdampak terhadap iklan. 

Selain itu, perseroan juga akan melanjutkan pengembangan digital seiring pesatnya perkembangan industri situs. Perseroan akan mendorong semua media yg ada di bawah anak usaha untuk dikembangkan ke arah digital. 

"Bisnis cetak dan penyiaran akan jadi prioritas utama kami," terang Adrian.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement