REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota Yogyakarta menurunkan ratusan personel pengamanan di Malioboro pada libur panjang pekan ini. Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Malioboro Ekwanto mengatakan, personel tersebut nantinya akan berjaga selama libur panjang.
Setidaknya, sekitar 350 personel yang dikerahkan dan nantinya mengawasi serta mengingatkan wisatawan agar disiplin menjalankan protokol kesehatan selama berada di kawasan Malioboro. Diharapkan, tidak terjadi pelanggaran protokol kesehatan, terlebih Malioboro sudah mulai ramai dikunjungi.
"Mulai Kamis (20/8) long weekend dan ini kami di-backup penuh. Selama ini cuma di-backup Satpol PP dan nanti dikerahkan full kekuatan, harapan kami tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran," katanya di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Rabu (19/8).
Di Malioboro sendiri sudah menerapkan sistem QR code guna mencatat data dan aktivitas wisatawan yang masuk. Ada lima zona yang dibagi di Malioboro, yang mana per zona hanya bisa diisi maksimal 500 orang.
Ekwanto menyebut, dikerahkannya 350 personel ini karena petugas Jogoboro hanya dibantu oleh Satpol PP. Bahkan, petugas yang ada di Malioboro harus menjaga di masing-masing zona.
Sehingga, ada titik-titik di Malioboro yang tidak dijaga. "Karena selama ini Jogoboro bergeser tugasnya stay di masing-masing zona, jadi tidak bisa mobile. Jalur cepat pun nanti banyak petugas dan tidak ada yang berhenti baik becak, andong, maupun angkutan daring. Harapan semakin lancar di Malioboro saat full kekuatan dan tidak ada pelanggaran," katanya.
Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta Agus Winarto mengatakan, petugas yang berjaga di Malioboro saat libur panjang ini nantinya tidak hanya Jogoboro dan Satpol PP. Namun, juga akan dikerahkan petugas dari Dishub Kota Yogyakarta, Satpol PP DIY dan komunitas lainnya yang ada di Malioboro.
"Ada Satgas Selasa Wage juga dikerahkan untuk membantu. Kami juga mengerahkan pasukan edukasi, selama libur panjang akan standby mendampingi wisatawan. Mulai Kamis (20/8) besok akan kita apelkan," kata Agus.