Rabu 19 Aug 2020 16:49 WIB

Pelni Bertahap Tambah Operasional Kapal

Hingga Agustus 2020, Pelni baru mengoperasikan 13 kapal.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Penumpang kapal (ilustrasi). PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni akan secara bertahap menambah operasional kapal.
Foto: ANTARA /Iggoy el Fitra
Penumpang kapal (ilustrasi). PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni akan secara bertahap menambah operasional kapal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni akan secara bertahap menambah operasional kapal. Sejak penurunan jumlah penumpang karena pandemi Covid-19, Pelni terpaksa mengurangi jumlah operasional kapal.

"Memang pelabuhan masih banyak ditutup dan pembatasan penumpang jadi kita sesuaikan operasional kapal," kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro dalan video konferensi, Rabu (19/8).

Baca Juga

Yahya memastikan hal tersebut diberlakukan karena Pelni harus menjaga biaya yang dikeluarkan selama pandemi Covid-19. Untuk itu, Yahya menegaskan saat ini banyak kapal yang portstay dan menyesuaikan dengan revenue yang ada.

Meksipun begitu, Yahya memastikan pelni akan secara bertahap menambah jumlah operasional kembali. "Juli sampai September 2020, kapal bertambah sampai nanti November hingga Desember dioperasionalkan penuh kembali," jelas Yahya.

Hingga Agustus 2020, Yahya mengatakan Pelni baru mengoperasikan 13 kapal. Sementara 13 kapal lainnya saat ini masih menjalani portstay.

Terlebih, menurutnya saat ini masih terdapat sejumlah pelabuhan yang belum dibuka. Degan begitu, Pelni hanya membuka rute ke pelabuhan yang sudah dibuka saat masa pandemi Covid-19.

Saat ini masih 20 pelabuhan yang masih ditutup sehingga kapal penumpang Pelni tidak dapat membuka rute tertentu. Sementara enam pelabuhan yang sudah dibuka yakni Kijang, Maumere, Sorong, Fakfak, Serui, dan Jayapura.

Yahya memprediksi jika pelabuhan sudah dibuka normal kembali maka akan meningkatkan umlah penumpang Pelni. "Paling tidak pada Desember 2020 ada 134 ribu penumpang. Angka ini tiga kali lipat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya," jelas Yahya.

Meskipun terdapat 20 pelabuhan tutup, Yahya memastikan kapal bermuatan barang tetap diperbolehkan menuju wilayah tersebut. Untuk itu, Yahya menegaskan Pelni tetap memaksimalkan pelayaran kapal bermuatan barang ke pelabuhan yang masih menutup layanan penumpang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement