Perupa Subandi Giyanto (kiri) menyelesaikan lukisan wayang di Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta, Rabu (19/8). Sejak kecil Subandi menggeluti dunia membuat wayang, ini memengaruhi karyanya hingga kini. Subandi lebih terkenal dengan lukisan wayang dengan media kaca. Namun, ternyata lukisan wayangnya juga dengan kanvas, logam, atau patung. Terkadang workshop Subandi juga menjadi rujukan belajar mahasiswa dalam dan luar negeri. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Perupa Subandi Giyanto menyelesaikan lukisan wayang di Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta, Rabu (19/8). Sejak kecil Subandi menggeluti dunia membuat wayang, ini memengaruhi karyanya hingga kini. Subandi lebih terkenal dengan lukisan wayang dengan media kaca. Namun, ternyata lukisan wayangnya juga dengan kanvas, logam, atau patung. Terkadang workshop Subandi juga menjadi rujukan belajar mahasiswa dalam dan luar negeri. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Perupa Subandi Giyanto menyelesaikan lukisan wayang di Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta, Rabu (19/8). Sejak kecil Subandi menggeluti dunia membuat wayang, ini memengaruhi karyanya hingga kini. Subandi lebih terkenal dengan lukisan wayang dengan media kaca. Namun, ternyata lukisan wayangnya juga dengan kanvas, logam, atau patung. Terkadang workshop Subandi juga menjadi rujukan belajar mahasiswa dalam dan luar negeri. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Perupa Subandi Giyanto (kiri) menyelesaikan lukisan wayang di Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta, Rabu (19/8). Sejak kecil Subandi menggeluti dunia membuat wayang, ini memengaruhi karyanya hingga kini. Subandi lebih terkenal dengan lukisan wayang dengan media kaca. Namun, ternyata lukisan wayangnya juga dengan kanvas, logam, atau patung. Terkadang workshop Subandi juga menjadi rujukan belajar mahasiswa dalam dan luar negeri. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Perupa Subandi Giyanto (kiri) menyelesaikan lukisan wayang di Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta, Rabu (19/8). Sejak kecil Subandi menggeluti dunia membuat wayang, ini memengaruhi karyanya hingga kini. Subandi lebih terkenal dengan lukisan wayang dengan media kaca. Namun, ternyata lukisan wayangnya juga dengan kanvas, logam, atau patung. Terkadang workshop Subandi juga menjadi rujukan belajar mahasiswa dalam dan luar negeri. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Perupa Subandi Giyanto menyelesaikan lukisan wayang di Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta, Rabu (19/8). Sejak kecil Subandi menggeluti dunia membuat wayang, ini memengaruhi karyanya hingga kini. Subandi lebih terkenal dengan lukisan wayang dengan media kaca. Namun, ternyata lukisan wayangnya juga dengan kanvas, logam, atau patung. Terkadang workshop Subandi juga menjadi rujukan belajar mahasiswa dalam dan luar negeri. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Perupa Subandi Giyanto (kiri) menyelesaikan lukisan wayang di Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta, Rabu (19/8). Sejak kecil Subandi menggeluti dunia membuat wayang, ini memengaruhi karyanya hingga kini. Subandi lebih terkenal dengan lukisan wayang dengan media kaca. Namun, ternyata lukisan wayangnya juga dengan kanvas, logam, atau patung. Terkadang workshop Subandi juga menjadi rujukan belajar mahasiswa dalam dan luar negeri. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Perupa Subandi Giyanto (kiri) menyelesaikan lukisan wayang di Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta, Rabu (19/8). Sejak kecil Subandi menggeluti dunia membuat wayang, ini memengaruhi karyanya hingga kini. Subandi lebih terkenal dengan lukisan wayang dengan media kaca. Namun, ternyata lukisan wayangnya juga dengan kanvas, logam, atau patung. Terkadang workshop Subandi juga menjadi rujukan belajar mahasiswa dalam dan luar negeri. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perupa Subandi Giyanto menyelesaikan lukisan wayang di Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta, Rabu (19/8).
Sejak kecil Subandi menggeluti dunia membuat wayang, ini mempengaruhi karyanya hingga kini. Subandi lebih terkenal dengan lukisan wayang dengan media kaca. Namun, ternyata lukisan wayangnya ada juga dengan kanvas, logam, atau patung. Terkadang workshop Subandi juga menjadi rujukan belajar mahasiswa dalam dan luar negeri.
Advertisement