REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbodo setiap tahunnya memperingati Hari Kemerdekaan ke-75 RI secara sederhana, di tengah pandemi Covid-19 ini. Pengasuh Pondok Pesantren Sukorejo, KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy mengimbau ribuan santrinya dan masyarakat pada umumnya mengisi kemerdekaan dengan nilai-nilai keagamaan.
Cucu pahlawan nasional KHR As'ad Syamsul Arifin ini mengatakan, hari kemerdekaan harusnya tidak sekadar diperingati dengan acara-acara yang bersifat hiburan, tapi juga diisi dengan nilai-nilai yang bermuatan keagamaan. Menurut dia, dalam menyukuri kemerdekaan tidak boleh berfoya-foya sampai melupakan Tuhan.
“Kalau kalian nanti menjadi tokoh masyarakat atau pejabat, isi perayaan kemerdekaan di lingkungan kalian dengan acara yang ada muatan dan kemasan keagamaan,” pesan Kiai Azaim dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (17/8).
Dalam memperingati Hari Kemerdekaan kali ini, santri Pondok Pesantren Sukorejo menggelar upacara bendera di depan kantor pesantren. Kiai Azaim dan para santrinya juga dan membaca tahlil bersama di Masjid Jami' Ibrahimy Sukorejo.
“Tidak ada sekat antara negara dan pesantren, keduanya harus saling mendukung,” nasihat Kiai Azaim di depan ribuan santrinya.
Menurut Kiai Azaim, banyak kiai-kiai pesantren yang memimpin perjuangan melawan penjajah Belanda. Bahkan, pondok pesantren menjadi sentral dan markas perjuangan yang dilakukan Laskar Hizbullah dan Sabilillah.
Kiai Azaim mengatakan, Pondok Pesantren Sukorejo juga menjadi markas para pejuang. Karena itu, menurut Kiai Azaim, tidak ada sekat antar negara dan pesantren. Dia pun mengimbau kepada para santrinya untuk mempelajari lagi sejarah perjuangan para kiai pesantren dulu.
“Tolong para santri pelajari sejarah para kiai-kiai pesantren,” ucap Kiai Azaim.
Peringatan Hari Kemedekaan berbeda dengan tahun-tahun lantaran adanya Covid-19. Di tengah pandemi ini, Pondok Pesantren Sukorejo juga memberikan perhatian kepada para orang tua santri yang terdampak secara ekonomi.
Pada bulan kemerdekaan ini, Pondok Pesantren Sukorejo telah mengeluarkan kebijakan pengurangan 20 persen Uang Tahunan Pesantren dan 10 persen SPP dari ketentuan yang lalu.
“Ini sebagai salah satu bentuk perhatian Pesantren Sukorejo atas kondisi ekonomi walisantri akibat pandemi Covid-19,” ujar Ketua Tim Tangguh Pesantren Sukorejo, Khairul Anwar.