REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pura Mangkunegaran Surakarta meniadakan kirab malam Satu Sura yang biasanya dilakukan untuk menyambut tahun baru menyusul belum usainya pandemi Covid-19.
"Kami tiadakan dulu untuk tahun ini karena kami tidak ingin ada klaster baru karena kirab ini," kata Abdi Dalem Bagian Pariwisata Pura Mangkunegaran Joko Pramudya, Rabu (19/8).
Ia mengatakan jika kirab tetap diadakan, maka berpotensi menciptakan kerumunan orang mengingat setiap tahun ribuan orang datang untuk melihat acara budaya tersebut. Bahkan, warga yang datang bukan hanya dari Solo, tetapi juga dari daerah lain.
"Kalau tetap diadakan kami khawatir tidak bisa menerapkan protokol kesehatan dengan baik," katanya.
Selain kirab, yang juga biasanya banyak dipadati warga adalah prosesi jamasan pusaka. Oleh karena itu, dikatakannya, untuk jamasan juga ditiadakan, termasuk ritual semedi yang biasanya dilakukan usai kirab.
"Tetapi kalau masyarakat tetap melaksanakan ritual Malam Satu Sura dengan mengelilingi Pura Mangkunegaran sendiri, itu bukan tanggung jawab kami," katanya.
Terkait hal itu, ia sudah memberikan pengumuman kepada masyarakat melalui spanduk yang dipasang di beberapa titik di Pura Mangkunegaran. Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan tidak melarang kegiatan Kirab Malam Satu Sura selama dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Kegiatan ini sudah tradisi, kami mengizinkan tetapi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," katanya.