Rabu 19 Aug 2020 20:33 WIB

Ikhwanul Muslimin: Normalisasi UEA-Israel Khianati Palestina

Normalisasi UEA-Israel mengabaikan pengorbanan semua syuhada Palestina.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Ikhwanul Muslimin: Kesepakatan UEA-Israel Khianati Palestina. Polisi perbatasan Israel berjaga-jaga ketika buldoser menghancurkan sebuah rumah di daerah Tepi Barat Masafer, dekat Yatta, 06 Agustus 2020.
Foto: EPA-EFE/ABED AL HASHLAMOUN
Ikhwanul Muslimin: Kesepakatan UEA-Israel Khianati Palestina. Polisi perbatasan Israel berjaga-jaga ketika buldoser menghancurkan sebuah rumah di daerah Tepi Barat Masafer, dekat Yatta, 06 Agustus 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Kelompok Ikhwanul Muslimin mengatakan perjanjian normalisasi baru-baru ini antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) merupakan pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina. Mereka juga menyebut kesepakatan dan menjerumuskan ke dalam rawa normalisasi yang tidak menyenangkan.

Dilansir di Anadolu Agency, Rabu (19/8), mereka menggarisbawahi keputusan UEA adalah pengkhianatan terhadap Yerusalem dan Masjid al-Aqsa. Kelompok Mesir ini juga mengatakan langkah tersebut berarti mengabaikan pengorbanan semua syuhada Palestina yang memberikan hidup mereka untuk membela negara.

Baca Juga

Kelompok itu menekankan perjanjian antara dua pihak ini secara terang-terangan mengabaikan hak-hak Palestina yang timbul sebagai akibat dari hukum internasional. Dalam pernyataan yang dikeluarkan Selasa (18/8), mereka mendesak kelompok-kelompok Palestina untuk bersatu dan mengakhiri perselisihan.

Mereka mendukung pembebasan Palestina dari pendudukan Israel dan melawan rencana likuidasi perjuangan Palestina. Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan antara Israel dan UEA untuk menormalkan hubungan dua pihak pada minggu lalu.

UEA adalah negara Teluk pertama dan negara Arab ketiga yang memiliki hubungan diplomatik penuh dengan Israel, setelah Mesir, dan Yordania. Terlepas dari laporan kesepakatan itu menghentikan rencana kontroversial Israel untuk mencaplok sebagian Tepi Barat, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi komitmen berkelanjutan pemerintahnya untuk melanjutkan rencana aneksasi.

Kelompok-kelompok Palestina juga mengecam kesepakatan yang telah dibuat. Kesepakatan itu dinilai tidak memberikan efek apa pun untuk melayani kepentingan Palestina dan mengabaikan hak-hak rakyat Palestina.  

https://www.aa.com.tr/en/middle-east/uae-israel-deal-betrays-palestine-muslim-brotherhood/1946188

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement