REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 21 pegawai di lingkungan kerja Lumbung Pangan Jawa Timur yang berlokasi di JX International Surabaya dinyatakan terinfeksi Covid-19 setelah dilakukan tes usap.
Penanggung Jawab Lumbung Pangan Jatim Erlangga Satriagung saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon, Rabu (19/8) membenarkan adanya 21 orang pegawainya yang terinfeksi Covid-19.
Lumbung Pangan Jatim digelar sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap kebutuhan pangan masyarakat akibat pandemik Covid-19. Lumbung Pangan Jatim yang digelar di JX International Surabaya mulai 21 April 2020 sedianya berakhir 21 Juli 2020, namun karena antusiasme masyarakat serta kebutuhan layanan maka keputusan diperpanjang hingga akhir tahun.
Menurut dia, kasus munculnya Covid-19 diawali dari salah seorang pegawai yang hasil tes usapnya positif, bahkan dirawat di RS PHC Surabaya karena memiliki gejala. Lalu, pihaknya bekerja sama dengan Pemprov Jatim melakukan tracing dengan menggelar tes usap massal bagi pegawai.
"Pertama itu ada satu kasus, kemudian tambah satu kasus lagi. Dua hari lalu muncul 15 positif, dan hari ini keluar empat orang positif," ucapnya.
Direktur Utama PT Panca Wira Usaha (PWU) itu menjelaskan, sebanyak 19 orang di antaranya berstatus sebagai orang tanpa gejala sehingga mereka menjalani isolasi mandiri. Pegawai yang terpapar, kata dia, banyak berasal dari bidang keuangan dan pemasaran daring sehingga untuk sementara waktu pelayanan via WhatsApp ditutup sementara, dan dialihkan melalui sistem daring lainnya.
Dengan demikian layanan yang dibuka adalah belanja melalui laman di alamat "https://lumbungpanganjatim.com/" dengan pembayaran lewat bank.
Layanan daring di program tersebut saat ini sudah menjangkau seluruh daerah di provinisi setempat atau 38 kabupaten/kota, seiring tingginya permintaan masyarakat.
Sementara itu, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono juga membenarkan informasi adanya pegawai Lumbung Pangan Jatim yang positif virus Corona.
"Mereka dalam kondisi baik dan sehat. Pelayanan Lumbung Pangan Jatim tetap berjalan normal dan buka seperti biasa," katanya.