Kamis 20 Aug 2020 12:03 WIB

HUT ke-75, Provinsi Jabar Terus Berinovasi dan Berbudaya

Memasuki usia 75 tahun, dari 5.312 desa Jabar tak ada lagi yang berstatus tertinggal

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) memimpin upacara Hari Jadi Jawa Barat ke-75, di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (19/8). Dalam sambutannya, Emil di antaranya menyampaikan upaya Provinsi Jawa Barat dalam menanggulangi Covid-19, serta membangkitkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pertanian khususnya di saat pandemi Covid-19.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) memimpin upacara Hari Jadi Jawa Barat ke-75, di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (19/8). Dalam sambutannya, Emil di antaranya menyampaikan upaya Provinsi Jawa Barat dalam menanggulangi Covid-19, serta membangkitkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pertanian khususnya di saat pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) memperingati hari jadi ke-75 Provinsi Jawa Barat melalui sebuah upacara khidmat di halaman Gedung Sate Bandung, Rabu (19/8) lalu.

Upacara digelar dalam nuansa adat Sunda dengen menerapkan protokol kesehatan Covid-19 jaga jarak, pakai masker. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertindak sebagai pembina upacara yang dihadiri sedikit saja peserta upacara, di antaranya Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum, beberapa pejabat dinas, serta masyarakat. Sementara bupati/wali kota serta elemen masyarakat lain menyaksikan melalui telekonferensi dari kantor masing-masing.

Baca Juga

Ridwan Kamil menyatakan, hari bersejarah ini menjadi pengingat perjalanan Jabar sebagai sebuah provinsi dimulai dari nol sampai sekarang menjadi provinsi barometer Indonesia.

“Patut disyukuri Provinsi Jawa barat hari ini telah tumbuh pesat menjadi pusat industri, pusat pendidikan, pusat ekonomi kreatif, pusat inovasi, dan pusat pariwisata sebagai provinsi terbesar jumlah penduduknya sebanyak 49,3 juta jiwa,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Menurut Emil, ia merasa bersyukur karena dua tahun kepemimpinannya bersama Uu Ruzhanul Ulum, Provinsi Jabar melalui berbagai inovasi telah menorehkan prestasi tingkat nasional dan internasional. Di tengah pandemi Covid-19, apresiasi atas kerja keras birokrasi menjadi penyemangat dan harapan baru menyongsong Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

 

“Alhamdulillah, berkat kerja keras kita semua di masa pandemi Covid-19 terdapat sejumlah capaian positif yang tentu ini memberikan harapan baru, semangat baru dan menambah keyakinan kita untuk bangkit dari kelesuan ekonomi,” kata Emil.

Memasuki tahun ketiga kepemimpinannya, kata dia, Provinsi Jabar telah meraih 92 penghargaan tingkat nasional. Pada bidang pemerintahan, Provinsi Jabar berhasil melanjutkan tradisi opini keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hingga sembilan kali beruntun. Bertambah spesial karena pertama kali dalam sejarah 27 kota/kabupaten tahun ini berhasil meraih WTP.

“Hal tersebut berkat kekompakan, kerja keras, dan kerja sama yang baik dari semua pihak,” katanya.

Emil juga bangga, karena memasuki 75 tahun Provinsi Jabar semua desa telah merdeka dari ketertinggalan. Kini, dari 5.312 desa tidak ada lagi yang berstatus tertinggal. Peningkatan signifikan terasa setahun terakhir, dari jumlah status desa mandiri asalnya hanya 98 tahun 2019, menjadi 270 desa mandiri pada 2020. Kemudian desa berstatus maju meningkat dari 1.232 menjadi 1.631 desa.

Menurut Emil, peningkatan Indeks Desa Membangun (IDM) menunjukkan perbaikan desa pada aspek sosial, ekonomi, dan infrastruktur. “Saat ini, dari total 5.312 desa sudah tidak terdapat lagi desa tertinggal di Jabar,” katanya.

Sementara prestasi internasional, program Desa Digital yang digulirkan Dinas Komunikasi dan Informatika sukses terpilih sebagai ‘Digital Equity and Accessibility’ pada ajang IDC Smart City Asia Pasifik Awards 2020. Menurut Ridwan Kamil, Desa Digital merupakan penjabaran visi West Java Digital dari semua sektor.

“Melalui program ini kita dapat memberdayakan masyarakat dan meningkatkan aksesibilitas melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet,” katanya.

Emil menyadari, di usia 75 tahun Provinsi Jabar masih banyak hal yang harus dibenahi. Dengan inovasi dan kolaborasi, kekurangan demi kekurangan itu akan diperbaiki tiga tahun mendatang. Dalam menjalankan roda pemerintahan, Pemprov Jabar mendengarkan masukan dan menerima kritik dengan lapang dada untuk perbaikan masa mendatang. Di usia 75 tahun, Jabar berupaya menjadi provinsi yang berinovasi dan berbudaya.  

Hari Jadi ke-75 Provinsi Jawa Barat selalu istimewa karena jatuh pada19 Agustus atau dua hari setelah seluruh rakyat Indonesia memperingati HUT Republik Indonesia. Hari Jadi ke-75 bertambah spesial karena belum lama atau tepatnya 27 Juli, Gedung Sate genap berumur satu abad. Kebahagiaan semakin sempurna karena diprediksi tahun ini jumlah penduduk Jabar mencapai 50 juta yan bonus demografinya masih dapat dinikmati diperkirakan hingga 2036. Fakta menarik dan angka cantik setidaknya menjadi pelipur di tengah wabah korona.

 

Pada momen 75 tahun Provinsi Jawa Barat, Gubernur Ridwan Kamil memberikan penghargaan kepada warga berprestasi dan dinilai telah berjasa bagi kemajuan Jabar. Penghargaan di antaranya Satyalancana Karya Satya dari Presiden RI.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement