Kamis 20 Aug 2020 14:53 WIB

Akibat Covid-19, Target Pendapatan FIFA Terjun Bebas

FIFA mengatakan ada dampak pendapatan dari penurunan bisnis akibat Covid-19.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Israr Itah
FIFA
Foto: EPA/STEFFEN SCHMIDT
FIFA

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- FIFA memperkirakan penurunan pendapatan sebesar 120 juta dolar AS Rp 1,7 triliun) dari proyeksi awal dalam periode waktu hingga Piala Dunia 2022. FIFA merevisi anggaran periode 2019-2022 yang diumumkan Rabu (19/8).

Dilansir dari laman Sport Business, manajemen biaya dan peningkatan administrasi akan disesuaikan dengan penurunan 60 juta dolar AS dari 200 juta dolar AS yang diharapkan. Pendapatan turun dari 6,56 miliar dolar menjadi 6,44 dolar AS. Harapan untuk untung dalam periode tersebut tidak berubah di angka 100 juta dolar AS.

FIFA mengatakan ada dampak pendapatan dari penurunan bisnis akibat Covid-19. Di mana sebagaian besar pendapatan berasal dari hak komerisal untuk periode tersebut sudah terjual. Namun ada penurunan ekonomi dan perubahan kalender pertandingan internasional yang bisa mempengaruhi pendapatan FIFA dalam siklus satu tahun penuh, khususnya tahun 2020 dan 2021.

Pendapatan utama yang didapat dalam periode ini berasal dari penundaan Piala Dunia Antarklub yang akan berlangsung pada Juni 2021. FIFA mengatakan pendapatannya akan direvisi naik ketika Piala Dunia Antarklub memiliki jadwal baru.

Pada 2020, FIFA memperkirakan kerugian sebesar 800 juta dolar AS dibandingkan perkiraan awal pendapatan 250 juta dolar AS. FIFA memproyeksikan penurunan besar dalam cadangannya, dari 2,74 miliar juta dolar AS menjadi 1,6 miliar dolar AS setelah Piala Dunia Qatar Desember 2022.

Namun FIFA berencana untuk mempertahankan tingkat minimum sebesar 1,5 miliar sebagai cadangan untuk melindungi Piala Dunia dari pembatalan.

Di sisi lain, FIFA juga telah menerbitkan laporan 2019 yang akan disetujui di Kongres FIFA pada Jumat (21/8) waktu setempat. Dalam laporan tersebut, terdapat detail mengenai remunerasi untuk presiden FIFA, Gianni Infantino pada 2019 sebesar 3,3 juta dolar AS termasuk gaji pokok, bonus dan tunjangan. Juga pembayaran sekretaris jenderal FIFA, Fatma Samoura besera 1,75 juta dolar AS dan 16 juta dolar AS yang dibayarkan pada anggora Dewan FIFA sebagai pembuat keputusan.

FIFA pun telah mencairkan 513 juta dolar AS untuk proyek pengembangan dan pendidikan pada 2019. Di mana 400 juta dolar diantaranya adalah hibah bagi federasi sepak bola di seluruh dunia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement