REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berharap dengan kembali aktifnya Bandara Husein Sastranegara melayani penerbangan pesawat jet, bisa mengangkat lagi sektor pariwisata di Ibu Kota Jawa Barat itu. Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan sejak tidak ada maskapai dengan pesawat jet Juli 2019, jumlah wisatawan ke Bandung menurun.
"Okupansi penumpangnya (pesawat jet) juga cukup banyak, jadi mudah-mudahan kebangkitan pariwisata lokal," kata Yana di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Kamis (20/8).
Sejak Juli 2019 sejumlah maskapai penerbangan di Bandara Husein Sastranegara, dipindahkan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka. Sedangkan di Bandara Husein Sastranegara yang masih beroperasi ialah pesawat berjenis propeler (baling-baling) dengan rute domestik.
Menurut Yana, hal itu yang membuat menurunnya sektor pariwisata Kota Bandung karena jarak tempuh yang cukup jauh bagi wisatawan apabila ingin menuju Bandung dari BIJB.
"Dia (wisatawan) harus ke Kertajati dan perlu transportasi, waktu lagi, mungkin saja dia akhirnya di sekitar Kertajati wisatanya, kalau di sini kan sudah jelas," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Dewi Kenny Kaniasari mengatakan angka wisatawan yang menuju Bandung itu sempat turun hingga mencapai 80 persen sebelum masa pandemi Covid-19, atau di masa normal.
Menurutnya kepindahan rute pesawat jet dari Bandara Husein Sastranegara ke BIJB Kertajati menjadi faktor hal tersebut terjadi. "Sudah hampir 80 persen (turun), yang tadinya rata-rata terakhir di tahun 2019 itu di 7,9 juta wisatawan, nah itu menurun ketika sebagian rute jet ini dipindah ke Kertajati," kata dia.