REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Mantan pelatih Arsenal Arsene Wenger mengaku tidak pernah berniat melepas Serge Gnabry. Wenger, yang menukangi Arsenal dari 1996 hingga 2018 itu, menegaskan tidak pernah meragukan kemampuan Gnabry, terlepas dari cedera yang sempat membekapnya pada tahun-tahun perdananya memperkuat Arsenal.
Gnabry menjadi sorotan usai performa apiknya pada laga kontra Olimpique Lyon di semifinal Liga Champions, Kamis (20/8) dini hari WIB. Torehan dua gol winger asal Jerman itu membantu Bayern Muenchen mengamankan satu tempat di partai puncak kompetisi paling bergengsi antarklub Eropa tersebut.
Gnabry membuka keunggulan Muenchen pada menit ke-18 lewat sepakan keras dari depan kotak penalti Lyon. Kemudian pada menit ke-33, sosok berusia 25 tahun itu memanfaatkan bola rebound setelah kiper Lyon gagal menangkap bola sambaran Robert Lewandowski. Dua gol Gnabry ditambah sundulan Lewandowski pada menit ke-88, mengantarkan Muenchen berhadapan dengan Paris Saint Germain pada laga final Liga Champions, Senin (24/8) dini hari WIB.
"Kami memiliki kesepakatan dengannya. Saya memberi peluang untuk tampil bersama West Brom, tapi dia kembali dalam kondisi cedera. Kami bekerja keras dengannya selama enam bulan, tapi kemudian dia tampil untuk timnas junior Jerman. Akhirnya, dia tidak ingin memperpanjang kontraknya bersama Arsenal dan pada saat itu, saya benar-benar sedih. Namun, kami tidak bisa melupakannya, karena saya yakin, dia akan memiliki karier yang bagus,'' kata Wenger kepada BeinSports, Kamis (20/8).
Torehan dua gol di laga kontra Lyon menjadi kelanjutan performa apik Gnabry. Sebelumnya, mantan winger Werder Bremen itu mencetak satu gol dan satu assist saat Muenchen mempermalukan Barcelona 8-2 di babak perempat final, akhir pekan lalu. Secara keseluruhan, Gnabry telah mencetak sembilan gol dari sembilan penampilan di kancah Liga Champions musim ini.
Penampilan impresif itu seolah menjadi pembuktian kualitas Gnabry. Sebab, jebolan akademi sepak bola Stuttgart itu sempat dinilai gagal saat merumput di Liga Primer Inggris, terutama saat memperkuat the Gunners. Direkrut dari Stuttgart pada 2011, Gnabry dimasukkan ke tim junior Arsenal. Saat itu, Gnabry masih berusia 16 tahun.
Setahun memperkuat tim junior Arsenal, Gnabry dipromosikan ke tim utama tim asal London Utara tersebut. Namun, selama tiga musim memperkuat tim utama Arsenal, Gnabry gagal menunjukan kualitasnya dan hanya mengemas satu gol dari 18 penampilan di semua ajang. Saat dipinjamkan selama semusim di West Bromwich Albion, Gnabry hanya tampil di tiga laga di semua kompetisi.
Akhirnya, pada 2016, Gnabry hengkang dari Arsenal dan kembali ke Jerman untuk memperkuat Werder Bremen. Muenchen kemudian merekrutnya pada 2017. Sempat dipinjamkan selama satu musim ke Hoffenheim, Gnabry langsung dipercaya tampil untuk tim utama Die Bayern pada awal musim 2018/2019. Sejak saat itu, Gnabry selalu menjadi andalan di sisi kanan penyerangan klub asal Bavaria tersebut.
Wenger menilai Gnabry sosok pemain yang cerdas. Gnabry, kata Wenger, bisa melakoni peran sebagai penyerang, gelandang serang, atapun winger. Ia juga pemain yang kreatif dan memiliki insting gol yang cukup baik. Kecepatan serta kemampuan melepaskan tembakan lewat kedua kakinya menjadi keunggulan Gnabry di mata Wenger.
"Kecenderungan pemain muda yang berbakat adalah terlalu mudah kehilangan performa. Namun, saat ini, dia telah menjelma menjadi pemain yang begitu dewasa. Sekarang, dia menjadi salah satu pemain yang paling dominan di Jerman," kata Wenger.