Kamis 20 Aug 2020 17:24 WIB

Pahala Sedekah 2 Rumah Berbalut Emas yang Islamkan Nasrani

Terdapat kisah soal pahala sedekah yang membuat Nasrani bersyahadat.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Terdapat kisah soal pahala sedekah yang membuat Nasrani bersyahadat.  Sedekah (ilustrasi)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Terdapat kisah soal pahala sedekah yang membuat Nasrani bersyahadat. Sedekah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Alkisah disebutkan bahwa di kota Array terdapat seorang qadhi (Hakim) yang kaya raya. Suatu hari kebetulan hari Asyura datanglah seorang miskin meminta sedekah.  

Berkatalah si miskin tadi, "Wahai tuan qadi, adalah saya seorang miskin yang mempunyai tanggungan keluarga. Sedemikian kehormatan dan kemuliaan hari ini saya meminta pertolongan dari Tuhan, maka berilah saya sedekah sekadarnya berupa sepuluhan keping roti, lima potong daging dan uang dua dirham." 

Baca Juga

Qadhi pun menjawab, "Datanglah selepas waktu Zuhur!" katanya.

Dikisahkan Khaeron Sirin dalam bukunya "Ketawa Sehat Bareng Para Ahli Fikih" bahwa selepas sholat Zuhur, orang miskin itu pun datang demi memenuhi janjinya. Sayangnya si qadi kaya itu tidak menepati janjinya dan menyuruh si miskin datang lagi selepas sembahyang asar.  

Namun, setelah datang selepas waktu yang dijanjikan untuk kali keduanya itu, ternyata si qadi tidak memberi apa-apa. Maka keluarlah si miskin dari rumah si qadi dengan penuh kecewa.  

Di waktu si miskin jalan mencari-cari solusi atas penolakan qadi, ia melintas di depan seorang nasrani sedang duduk-duduk di hadapan rumahnya. Kepada orang nasrani itu si miskin minta sedekah dan berkata. "Tuhan demi keagungan dan kebesaran hari ini berilah saya sedekah untuk keluarga saya." 

Si Kristiani itu bertanya. "Memang hari apakah hari ini?" tanyanya.

Jawab si miskin. "Hari ini hari Asyura," jawabannya.

Si miskin itu lanjut menerangkan keutamaan dan kisah-kisah hari Asyura. Rupanya orang Kristiani itu sangat tertarik mendengar cerita si peminta sedekah dan hatinya berkenan untuk memberi sedekah dan berkata si Nasrani.

"Katakan apa hajatmu padaku!" 

Bekata si peminta sedekah. "Saya memerlukan sepuluh  keping roti, lima ketul daging dan dan uang dua dirham saja."

Dengan segera ia memberi si peminta sedekah semua keperluan yang dimintanya. Si peminta sedekah pun balik dengan gembira kepada keluarganya. 

Adapun qadi tadi telah bermimpi dalam tidurnya." Angkat kepalamu! "Kata suara di dalam mimpinya.

Ia pun mengangkat kepala, tiba-tiba tersergam (muncul) di hadapan matanya dua buah bangunan yang cantik. Sebuah bangunan rumah dibuat dari batu-batu berbalut emas dan sebuah lagi dibuat dari yaqut yang berkilau-kilau warnanya. Ia bertanya.

"Ya Tuhan, untuk siapa bangunan yang sangat cantik ini?" Terdengar jawaban: 

"Semua bangunan ini adalah untuk kamu andaikan saja kamu mau menuhi ajak si peminta sedekah itu. Kini bangunan itu dimiliki seorang Nasrani." 

Begitu qadi bangun dari tidurnya, Ia pun pergi kepada orang Nasrani yang dimaksud dalam mimpinya. 

Qadi bertanya kepada si Nasrani. "Amal apakah gerangan yang kau buat semalam hingga kau dapat pahala dua buah bangunan yang sangat cantik? 

Orang Nasrani itu pun menceritakan tentang amal yang diperbuatnya bahwa ia telah bersedekah kepada fakir miskin yang memerlukan pada hari Asyura itu. Qadi pun berkata, "Juallah amal itu kepadaku dengan harga seratus dirham."

Berkata si Nasrani, "Ketahuilah wahai qadi, sesungguhnya amal baik yang diterima  Allah tidak dapat diperjualbelikan sekalipun dengan harga bumi serta seisinya."  

Qadi pun berkata, "Mengapa Anda begitu kikir sedangkan Anda bukan seorang Islam?"

Ketika itu juga Nasrani itu membuang tanda salib nya dan mengucapkan dua kalimat syahadat serta mengakui kebenaran agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement