REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Dalam rangka memperingati HUT RI ke-75 dan mengenang jasa pahlawan, Rumah Zakat Action mengunjungi tiga veteran pejuang kemerdekaan Republik Indonesia, Senin (17/8) lalu. Salah satu veteran tersebut ialah Nyayu Khodijah akrab disapa Cek Molek.
Cek Molek merupakan salah seorang veteran di Sumatera Selatan yang mendapat bingkisan kemerdekaan dari Relawan Rumah Zakat Action di rumahnya yang berlokasi di 19 Ilir Kota Palembang. Cek Molek dulu bertugas di Palang Merah Indonesia (PMI) pada tahun 1945 sampai 1947.
Ainun salah satu anak perempuan Cek Molek bercerita bahwa tugas sang ibu antara lain merawat tentara yang terluka di medan perang, salah satunya dalam Perang Lima Hari Lima Malam untuk mempertahankan kemerdekaan dari pihak Belanda. Saat ini umur Cek Moleh sebenarnya 93 tahun, tapi beliau ingatnya 80 tahun terus.
"Cek Molek saat ini tinggal bersama kami. Saat perang, rumah ini dulu pernah dijadikan tempat dapur umum. Tembak-tembakan pun sering terdengar. Selain sebagai petugas medis di PMI, kala itu Cek Molek juga ikut membantu memasak di dapur umum. Segala upaya dilakukan untuk memperjuangkan kemerdekaan,” ucap Ainun.
Saat ini Cek Molek dikaruniai 20 orang anak dan hampir genap 50 orang cucu. “Alhamdulillah kesehatannya relatif baik, mata bisa melihat jelas, tidak pernah masuk rumah sakit tiga tahun terakhir ini, hanya pendengaran dan ingatan yang mulai berkurang,” tutur Ainun.
Tak hanya sekadar menyambangi veteran, Relawan juga memberi bingkisan pangan dan Superqurban untuk mendukung ketahanan pangan di tengah sulitnya perekonomian Indonesia akibat pandemi Covid-19 kepada Cek Molek dan veteran lainnya.