REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung minta penyelenggara sekolah menunda kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka di daerahnya. Sebab, penyebaran virus corona jenis baru masih terjadi.
"Saya minta agar kegiatan belajar mengajar tatap muka oleh peserta didik di semua jenjang pendidikan untuk sementara ditunda terlebih dahulu guna mengantisipasi penyebaran wabah Covid-19 pada pelajar dan guru di sekolah," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangka Boy Yandra di Sungailiat, Kamis, menanggapi rencana masuk sekolah pada tingkat SLTA dan sederajat oleh pemerintah provinsi setempat.
Boy mengatakan, berdasarkan data terakhir, jumlah warga yang terkofirmasi positif di Kabupaten Bangka mencapai 69 orang. Dari jumlah itu, 61 orang sembuh dan delapan orang masih menjalani perawatan kesehatan.
"Dengan kondisi penyebaran wabah Covid-19 tersebut, Kabupaten Bangka dinyatakan zona oranye, di mana masih perlu peningkatan kedispilinan penerapan protokol kesehatan," katanya.
Boy mengatakan, dari kasus positif Covid-19 tersebut terdapat dua keluarga yang terkonfirmasi, termasuk satu anak berinisial Mda (9), warga sekolah dan satu keluarga di Kecamatan Mendo Barat. Untuk penundaan KBM tatap muka, menurut Boy, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangka Mulkan sudah mengeluarkan surat pemberitahuan ke Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan tembusan kepada seluruh kepala sekolah.
"Penanganan wabah Covid-19 harus dilakukan terpadu semua elemen masyarakat tanpa terkecuali dan penyebaran wabah pada klaster baru harus benar-benar dicegah," kata Boy.