Kamis 20 Aug 2020 18:20 WIB

Universitas Jambi Gelar Seminar Internasional Cegah Karhutla

Seminar ini dilatarbelakangi masih terjadinya asap lintas batas antar negara di ASEAN

Ilustrasi Kebakaran Hutan
Foto: Antara
Ilustrasi Kebakaran Hutan

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Universitas Jambi (Unja) melaksanakan seminar internasional membahas tentang pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Dekan Fakuktas Hukum Unja Dr Helmi mengatakan, seminar internasional ini mengangkat topik 'A better environment for all: towards ASEAN haze-free region'.

Rekomendasi dari hasil seminar tersebut yakni perlu dipromosikan nilai-nilai ASEAN di akar rumput dengan kegiatan KKN tematik ASEAN untuk pencegahan kasus kebakaran hutan dan lahan. Selain itu, pencegahan dan penindakan polusi asap lintas batas negara dapat di tempuh melalui ASEAN Zero Burning policy dengan penguatan penegakan hukum di masing masing negara.

Selain itu, seminar tersebut juga memberikan opsi kepada negara negara ASEAN untuk mempertimbangkan pembentukan ASEAN regional court khusus untuk kasus trans boudary haze pollution (polusi kabut asap). Topik seminar internasional tersebut sejalan dengan pelaksanaan kerja sama Fakultas Hukum Unja dengan Direktorat Jenderal kerja sama ASEAN Kementerian Luar Negeri terkait pelaksanaan pusat studi ASEAN yang fokus pada lingkungan dan kebakaran hutan dan lahan.

Selain itu, seminar tersebut juga merupakan bagian dari implementasi kolaborasi akademik melalui gabungan penelitian Fakultas Hukum Unja dengan Fakultas Hukum Universitas Rangsit Thailand. "Seminar internasional ini merupakan peran perguruan tinggi dalam menghimpun dan merumuskan masukan ke depan, khususnya terkait karhutla dan polusi yang di hasilkan dari karhutla," kata Dr Helmi.

Terselenggaranya seminar internasional tersebut dilatarbelakangi oleh masih terjadinya asap lintas batas negara di lingkungan Negara ASEAN yang berdampak luas terhadap kesehatan, transportasi, pendidikan dan pariwisata. Yang menjadi pembicara dalam seminar tersebut yakni Riaz Januar Putra Saehu selaku Direktur for Asean Socio Cultural Coorporation Ministry of Foreign Affairs Republic of Indonesia. Selanjutnya Prasit Aekaputra dan Thanes Suchrikul dari Universitas Rangsit Thailand dan Retno Kusniati dari Fakultas Hukum Unja.

Seminar tersebut di ikuti oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan empat perguruan tinggi dari luar negeri, yakni Unuversitay Thai Chamber of Commerce, Chulalonhkorn University, Mahidol University Thailand dan Cheng Kung University Taiwan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement