Kamis 20 Aug 2020 21:17 WIB

Warga Nagan Raya Diserukan Isolasi Mandiri Sementara Waktu

Seorang pasien Covid-19 dimakamkan tanpa protokol kesehatan di Nagan Raya.

Virus corona (ilustrasi). Seorang warga Desa Ujong Baroh meninggal di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, sebelum terkonfirmasi Covid-19. Ia dimakamkan tanpa protokol kesehatan. Warga pun diminta untuk isolasi mandiri.
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi). Seorang warga Desa Ujong Baroh meninggal di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, sebelum terkonfirmasi Covid-19. Ia dimakamkan tanpa protokol kesehatan. Warga pun diminta untuk isolasi mandiri.

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat, Syarifah Junaidah menyarankan agar masyarakat di Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, agar sementara waktu melakukan isolasi mandiri. Seruan itu dikeluarkan menyusul adanya seorang warga yang meninggal dunia pada Rabu (19/8) lalu dikebumikan tanpa protokol kesehatan.

Warga yang meninggal tersebut merupakan penduduk Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat. Warga berinisial SY (75) itu dimakamkan di kompleks pemakaman umum di Desa Meunasah Dayah, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya, Aceh.

Baca Juga

“Kami sudah sarankan hal ini kepada pejabat terkait di Dinas Kesehatan Nagan Raya untuk memberikan imbauan kepada masyarakat agar melakukan isolasi mandiri,” kata Syarifah di Meulaboh, Kamis petang.

Syarifah menjelaskan, warga yang dimakamkan tanpa protokol kesehatan itu merupakan pasien positif Covid-19 di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh. Menurutnya, sebelumny,a hasil tes cepat di Banda Aceh pada tanggal 13 Agustus 2020 lalu, pasien berinisial SY, tidak terdeteksi terpapar virus corona.

Setelah dilakukan tes ulang menggunakan PCR (polimerase chain reaction) pada tanggal 15 Agustus 2020 lalu, pasien yang ke rumah sakit untuk berobat penyakit jantung tersebut kemudian diketahui positif Covid-19. Namun, sebelum hasil tes PCR tersebut terbit, pasien dibawa pulang oleh keluarga di Kabupaten Nagan Raya, Aceh dan kemudian meninggal dunia di daerah, serta dikebumikan tanpa protokol kesehatan.

“Almarhum SY positif Covid-19 sesuai hasil tes PCR yang diterbitkan oleh Laboratorium dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh,” kata Syarifah.

Menurut Syarifah, hasil tes tersebut sudah disampaikan kepada otoritas terkait di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, untuk ditindaklanjuti sesuai dengan aturan yang berlaku.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement