REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Alexei Navalny, seorang kritikus Pemerintah Rusia yang diduga mengalami keracunan tidak dapat dipindahkan ke rumah sakit dengan fasilitas lengkap untuk menangani kondisinya. Sebuah rumah sakit di Siberia yang menjadi tempat pertama merawatnya telah menolak memberikan izin atas pemindahan tersebut.
Dalam laporan pada Jumat (21/8), dikatakan bahwa Navalny perlu mendapat perawatan di rumah sakit dengan fasilitas lebih lengkap. Namun, dokter yang menanganinya di rumah sakit di Omsk, Siberia mengatakan masih diperlukan diagnosis lebih lanjut dan pertimbangan untuk memindahkan pasien ke fasilitas medis lainnya.
Navalny diduga keracunan setelah meminum teh. Juru bicara Navalny, Kira Yarmysh, mengutip seorang dokter kepala yang mengatakan bahwa kondisinya masih tidak stabil. Rumah sakit menganggap keinginan untuk memindahkannya ke fasilitas lain tidak cukup.
"Larangan membawa Navalny dalam upaya keselamagtan dilakukan sekarang oleh dokter dan otoritas penipu yang telah mengizinkannya," tulis Yarmysh melalui akun media sosial miliknya.
Meski demikian, Yarmysh mengatakan ambulans udara Jerman dengan tim yang mengkhususkan diri dalam merawat pasien koma akan mendarat di Omsk sekitar pukul 06.00 waktu setempat. DIharapkan tindakan ini dapat dilakukan untuk menyelamatkan nyawa Navalny.