Jumat 21 Aug 2020 17:08 WIB

Angkutan Daring Diminta Buat Titik Antar-Jemput di Malioboro

Titik antar-jemput di Malioboro bagi angkutan daring bertujuan untuk tekan kemacetan.

Titik antar-jemput di Malioboro bagi angkutan daring bertujuan untuk tekan kemacetan (Foto: ilustrasi jalan Malioboro)
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Titik antar-jemput di Malioboro bagi angkutan daring bertujuan untuk tekan kemacetan (Foto: ilustrasi jalan Malioboro)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta mendorong pelaku usaha angkutan daring untuk membuat titik pengantaran dan penjemputan penumpang di kawasan Malioboro. Hal ini dilakukan untuk menekan angka kemacetan.

“Sudah pernah kami sampaikan ke pelaku bisnis angkutan daring terkait keberadaan ‘drop zone’ dan ‘pick up point’ itu. Harapannya, usulan ini bisa dikaji dan dipertimbangkan pelaku bisnis. Mereka bisa berkolaborasi untuk penyediaan tempatnya,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif di Yogyakarta, Jumat (21/8).

Baca Juga

Menurut dia, keberadaan titik pengantaran dan penjemputan penumpang di kawasan Malioboro sangat penting karena kendaraan bermotor tidak diperbolehkan berhenti di sepanjang Jalan Malioboro. Meskipun demikian, lanjut Agus, untuk membuat titik pengantaran dan penjemputan penumpang di sepanjang Jalan Malioboro dirasa tidak memungkinkan.

“Mungkin bisa dipilih di sekitar Jalan Malioboro. Tetapi syaratnya tidak boleh di tepi jalan. Harus di persil sendiri sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas,” katanya.

Dengan adanya titik pengantaran dan penjemputan tersebut, lanjut Agus, akan memudahkan pengemudi atau mitra angkutan daring dalam memberikan layanan kepada konsumen. “Semuanya nyaman. Masyarakat nyaman dan lalu lintas bisa lancar. Layanan publik bisa dilakukan dengan baik,” katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement