Jumat 21 Aug 2020 17:12 WIB

DPRD Sukabumi Pantau Kesiapan Sekolah Tatap Muka

Sebanyak 34 SMA sederajat di Kota Sukabumi dinyatakan lolos verifikasi KBM tatap muka

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Pengurus OSIS membersihkan meja dan kotak pelindung jelang kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di SMA Negeri 4, kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (9/07/2020). Pasca ditetapkannya kota Sukabumi sebagai kawasan zona hijau, sebanyak 39 SMA dan SMP atau sederajat akan dijadikan percontohan kegiatan belajar mengajar tatap muka pada 13 Juli 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan ketat di tengah Pandemi COVID-19.
Foto: ANTARA/Iman Firmansyah
Pengurus OSIS membersihkan meja dan kotak pelindung jelang kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di SMA Negeri 4, kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (9/07/2020). Pasca ditetapkannya kota Sukabumi sebagai kawasan zona hijau, sebanyak 39 SMA dan SMP atau sederajat akan dijadikan percontohan kegiatan belajar mengajar tatap muka pada 13 Juli 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan ketat di tengah Pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Kalangan DPRD Kota Sukabumi memantau kesiapan pelaksanaan sekolah tatap muka. Langkah ini dilakukan agar sekolah mempersiapkan sarana dan prasarana yang mendorong terjaganya protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

Upaya ini misalnya dilakukan anggota Komisi III DPRD Kota Sukabumi yang bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi meninjau SMA sederajat pada Rabu (19/8) lalu. '' Kunjungan ini untuk melihat sejauhmana kesiapan sekolah melakukan pembelajaran tatap muka,'' ujar anggota Komisi III DPRD Kota Sukabumi Bambang Herawanto, Jumat (21/8).

Khususnya ditujukan ke sekolah yang sebelumnya dinyatakan lolos verifikasi oleh tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Sukabumi. Di mana ada 34 sekolah SMA sederajat yang dinyatakan lolos verifikasi.

Bambang mengatakan, kedatangan wakil rakyat juga untuk melihat prosedur pembelajaran tatap muka di masa pandemi. Harapannya jika nanti sekolah tatap muka diterapkan, maka tidak menimbulkan kasus baru Covid-19.