Jumat 21 Aug 2020 17:18 WIB

Meksiko Bakal Uji 2.000 Dosis Vaksin Covid-19 Rusia

Meksiko ingin melakukan uji coba vaksin tahap tiga.

Meksiko Bakal Uji 2.000 Dosis Vaksin Covid-19 Rusia. Dalam foto dari Russian Direct Investment Fund, (6/8), tampak vaksin baru dari Nikolai Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Moskow, Rusia. Negara Rusia, Selasa (11/8), mengumumkan menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 untuk puluhan ribu warganya. Pengembangnan vaksin Rusia padahal dianggap belum selesai di level uji klinis.
Foto: Alexander Zemlianichenko Jr/ Russian Direct
Meksiko Bakal Uji 2.000 Dosis Vaksin Covid-19 Rusia. Dalam foto dari Russian Direct Investment Fund, (6/8), tampak vaksin baru dari Nikolai Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Moskow, Rusia. Negara Rusia, Selasa (11/8), mengumumkan menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 untuk puluhan ribu warganya. Pengembangnan vaksin Rusia padahal dianggap belum selesai di level uji klinis.

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Meksiko akan menerima sedikitnya 2.000 dosis calon vaksin Covid-19 buatan Rusia, yang disebut Sputnik V untuk diuji coba di dalam negeri, kata pejabat tinggi Pemerintah Meksiko, Kamis (20/8).

"Meksiko ditawari sedikitnya 2.000 dosis vaksin untuk memulai pengujian di Meksiko, yang merupakan kabar baik sebab kami sekali lagi menunda waktu," kata Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard.

Baca Juga

Pada Rabu (19/8), pemerintah Meksiko mengatakan kepada Rusia bahwa ingin melakukan uji coba vaksin tahap tiga. Langkah itu sebagai bagian dari upaya mengamankan pasokan awal obat ampuh guna mengendalikan pandemi Covid-19.

Pengujian massal vaksin Covid-19 Rusia untuk mengantongi persetujuan regulator domestik akan melibatkan lebih dari 40 ribu partisipan dan akan diawasi oleh badan riset asing ketika dimulai pekan depan, kata pihak pendukung proyek tersebut, Kamis. Vaksin Covid-19 buatan Rusia itu dinamai Sputnik V sebagai bentuk penghormatan bagi satelit pertama dunia yang diluncurkan oleh Uni Soviet.

Pemerintah Presiden Andres Manuel Lopez Obrador sedang berupaya memiliki vaksin manjur sesegera mungkin di Meksiko. Pemerintahannya telah sepakat membantu memproduksi calon vaksin yang sedang dikembangkan oleh Astra Zeneca Brazil dan Oxford University untuk didistribusikan ke pasar Amerika Latin.

Meksiko juga sedang bersiap melakukan uji coba tahap akhir calon vaksin buatan perusahaan AS Johnson & Johnson dan dua perusahaan asal China. Hingga kini, Meksiko telah melaporkan 537.031 kasus Covid-19 dan 58.481 kematian, jumlah korban jiwa Covid-19 tertinggi ketiga di dunia.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement