Jumat 21 Aug 2020 22:32 WIB

Pelaku UMKM Oleh-Oleh Purwakarta Harapkan Bantuan Pemda

Saat pandemi, modal usaha UMKM tergerus.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Fuji Pratiwi
Sentra oleh-oleh khas Purwakarta, Galeri Menong. Pelaku UMKM oleh-oleh khas Purwakarta mengharapkan bantuan pemerintah daerah.
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Sentra oleh-oleh khas Purwakarta, Galeri Menong. Pelaku UMKM oleh-oleh khas Purwakarta mengharapkan bantuan pemerintah daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Salah seorang pelaku UMKM yang memproduksi oleh-oleh khas Purwakarta kerupuk Simping, Andri, mengakui penurunan omzet selama pandemi ini.

Sebagian besar pembeli simping ialah wisatawan yang berkunjung ke Purwakarta dan ingin membawa buah tangan untuk orang-orang di tempat asalnya. Di toko sekaligus tempat produksinya di Jalan Ahmad Yani pun masih sepi bahkan setelah AKB diterapkan.

Baca Juga

Ia menceritakan saat kondisi normal, ratusan bungkus simping buatannya bisa terjual dalam satu pekan. Namun saat ini kondisi berbeda, ia bahkan harus menawarkan kepada warga yang lewat untuk menjual produknya. Ratusan bungkus membutuhkan waktu hingga satu bulan untuk laku terjual.

"Kalau libur lebaran Idul Fitri biasanya paling sedikit habis 500 bungkus tapi pada hari pertama lebaran kemarin hanya lima bungkus Simping yang terjual dan hari keduanya tidak ada sama sekali," ujar pelaku UMKM yang juga menjual produknya di sentra oleh-oleh khas Purwakarta, Galeri Menong.

Ia mengatakan telah mencoba memasarkan oleh-oleh khas Purwakarta itu melalui media sosial. Namun, cara tersebut belum efektif memulihkan angka penjualannya seperti sebelum pandemi Covid-19 lalu. Andri berharap pemerintah membantu mereka memasarkan produknya karena ia mulai kehabisan uang tabungannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. 

"Sebelum wabah punya modal satu minggu diputar buat minggu depan. Tapi setelah ada corona habis sama modal-modalnya," ujarnya.

Sebelum Pandemi, Andri memiliki beberapa karyawan untuk membantunya produksi. Namun kini, Andri telah memberhentikan karyawannya karena berkurangnya kegiatan produksi sementara waktu hingga persediaan stoknya habis.

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta Irfan Suryana mengatakan sejak kembali dibuka destinasi wisata perlahan mulai didatangi wisatawan. Meskipun diakuinya wisatawan yang datang ke Purwakarta belum signifikan peningakatannya.

"Peningkatan (wisatawan) sudah ada cuman belum signifikan. Kebanyakan yang didatangi wisata alam dan air," kata Irfan dikonfirmasi terpisah.

Ia mengatakan pemerintah daerah terus berupaya memulihkan perekonomian di sektor pariwisata setelah beberapa bulan ditutup karena pandemi Covid-19. Ia berharap perlahan industri pariwisata kembali bangkit dan berdampak positif bagi kesejahteraan warga.

"Upaya kami tetep mempromosikan tempat wisata sudah ada dan dengan mengedapankan protokol kesehatan dimasa pademi  ini," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement