REPUBLIKA.CO.ID KOLN -- Babak pertama final Liga Europa di Rheine Energie Stadium, Sabtu (22/8) berjalan sengit. Inter Milan dan Sevilla saling kejar mengejar angka hingga skor sementara 2-2 untuk kedua kubu.
Di awal babak pertama, wakil Italia langsung tancap gas melalui permainan dinamis formasi 3-5-2 karya Antonio Conte. Tempo awal pertandingan langsung berjalan cepat. Tak butuh waktu lama bagi Inter untuk menunjukkan taji mereka. Romelu Lukaku berhasil membuka keran angka melalui titik putih di menit ke-5, sekaligus mengimbangi rekor Ronaldo di tahun 1998 dengan mencetak 34 gol dalam satu musim.
Namun, Sevilla juga tidak ingin tinggal diam. Melalui beberapa percobaan, Jesus Navas dan kawan-kawan terus menekan pertahanan Inter. Benar saja, gempuran berbuah hasil ketika sundulan Luuk De Jong berhasil merobek gawang Samir Handanovic di menit ke-17.
Tensi permainan semakin panas ketika wasit terpaksa memberi kartu kuning kepada Antonio Conte yang dianggap terlalu keras memprotes setelah tidak disahkannya handsball oleh pemain Sevilla. Wakil Spanyol justru sempat melakukan comeback ketika Luuk De Jong lagi-lagi menjadi momok bagi Inter lewat tandukannya di menit ke-30.
Kendati begitu, ketertinggalan tidak membuat Lautaro Martinez patah arah. Mereka tetap berusaha memanfaatkan berbagai peluang dengan melancarkan serangan balik. Taktik ini berbuah hasil ketika Diego Godin menyamakan kedudukan di menit ke-36, lewat skema bola mati seperti gol kedua Sevilla. Tidak ada perubahan angka hingga wasit meniup peluit tanda istirahat.
Susunan Pemain:
Inter Milan (3-5-2)
Handanovic, Bastoni, De Vrij, Godin, Ashley Young, Danilo D'Ambrosio, Gagliardini, Brozovic, Barella, Lukaku, Lautaro
Sevilla (4-3-3)
Bounou, Jesus Navas, Kounde, Carlos, Reguilon, Ever Banega, Jordan, Fernando, De Jong, Ocampos, Suso