REPUBLIKA.CO.ID, KOLN -- Sevilla berhasil menjuarai Liga Europa untuk keenam kalinya setelah mengalahkan Inter Milan dengan skor 3-2, Sabtu (22/8) dini hari WIB. Kapten Sevilla, Jesus Navas menyatakan timnya layak menjadi juara Liga Europa.
"Tim ini berhak mendapatkannya. Kami berjuang sepanjang tahun, melewati masa sulit dan terus berusaha setiap hari. Para supporter juga berhak atas gelar ini. Kita berhak merayakannya," kata Navas seperti dilansir Football Italia, Sabtu (22/8).
Sebagai pemimpin tim, ia merasa bangga dapat membawa Sevilla meraih satu-satunya gelar musim ini. Ia mengucapkan terima kasih untuk seluruh rekan-rekan yang membantunya. Navas mengapresiasi kinerja pelatih Sevilla, Julen Lopetegui yang berhasil meneruskan dominasi tim berbasis di Andalusia tersebut untuk mencetak sejarah klub.
Lopetegui sukses meraih gelar pertamanya sebagai pelatih, setelah kariernya menemui jalan terjal ketika dipecat timnas Spanyol beberapa hari sebelum Piala Dunia 2018, kemudian didepak Real Madrid hanya dalam waktu empat bulan.
"Lopetegui bekerja 24 jam per hari untuk Sevilla, dia melakukan yang terbaik untuk kami," ujar Navas.
Jalannya Pertandingan
Sevilla berhasil menjadi juara Liga Europa musim 2019/ 2020, usai mengalahkan Inter Milan dengan skor 3-2, dalam pertandingan yang digelar di Stadion Rheine Energie, Koln, Jerman, Sabtu (22/8) dini hari WIB. Wakil Spanyol pun mencetak sejarah karena selalu menang di enam partai puncak kompetisi kasta kedua Eropa tersebut.
Inter langsung tancap gas melalui permainan dinamis formasi 3-5-2 karya Antonio Conte. Tempo awal pertandingan langsung berjalan cepat. Tak butuh waktu lama bagi Inter untuk menunjukkan taji mereka. Romelu Lukaku berhasil membuka keran angka melalui titik putih di menit ke-5, sekaligus mengimbangi rekor Ronaldo di tahun 1998 dengan mencetak 34 gol dalam satu musim.
Namun, Sevilla juga tidak ingin tinggal diam. Gempuran berbuah hasil ketika sundulan Luuk De Jong berhasil merobek gawang Samir Handanovic di menit ke-17. Tensi permainan semakin panas ketika wasit terpaksa memberi kartu kuning kepada Antonio Conte yang dianggap terlalu keras memprotes setelah tidak disahkannya handsball oleh pemain Sevilla.
Wakil Spanyol justru sempat melakukan comeback ketika Luuk De Jong lagi-lagi menjadi momok bagi Inter lewat tandukannya di menit ke-30. Kendati begitu, ketertinggalan tidak membuat Lautaro Martinez patah arah. Mereka tetap berusaha memanfaatkan berbagai peluang dengan melancarkan serangan balik. Taktik ini berbuah hasil ketika Diego Godin menyamakan kedudukan di menit ke-36, lewat skema bola mati seperti gol kedua Sevilla.
Inter dan Sevilla bermain lebih hati-hati di babak kedua. Tidak seperti paruh pertama, masing-masing tim menyusun pola serangan mereka dari belakang dan cenderung mengutamakan passing pendek.
Tempo babak kedua berjalan lambat selama 20 menit. Hingga akhirnya, kebuntuan pecah karena gol dari tendangan akrobatik Diego Carlos yang sempat mengenai kaki Lukaku di menit ke-75. Conte bergerak cepat dengan memasukkan tiga pemain sekaligus, yakni Eriksen, Alexis Sanchez, dan Victor Moses tiga menit kemudian.